Thursday, April 21, 2011

Keegoisan Seksual


Filipi 2 : 4

dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Dalam beberapa pasangan suami isteri sering dijumpai keegoisan seksual. Ada yang ingin "melakukan apa yang saya mau kapanpun saya inginkan". Ada yang berusaha menciptakan gairah seksual dengan berbagai variasi hubungan diluar norma-norma kekudusan demi tujuan utama yaitu kenikmatan seks. Penyimpangan logika seperti inilah yang menjadi latar belakang mengapa banyak pasangan, saat mereka berkencan, dengan cepat saling bercumbu dan melakukan hubungan seks. Namun hal itu lama-kelamaan akan terasa membosankan. Setiap level baru dari kenikmatan seksual akan berhenti dalam satu titik, hanya untuk kemudian digantikan dengan hal lainnya yang terbukti akan membosankan pada akhirnya. Konflik seksual pun tidak dapat dielakkan dan berakibat pada terputusnya komunikasi seksual baik secara verbal maunpun nonverbal.

Sahabat, keegoisan seks sering dipicu oleh tujuan seks yang keliru yaitu ”kenikmatan.” Untuk mencapai tujuan ini, suami atau isteri besar kemungkinan mengeksploitasi pasangannya. Hal ini tentunya dapat melukai ataupun menyakiti pasangannya. Firman Tuhan hari ini menegur pasangan suami isteri supaya jangan memenuhi kebutuhan seks berdasarkan kepentingan diri sendiri, tetapi harus berdasarkan kepentingan bersama. Idealnya pasangan suami isteri sebaiknya harus bersifat melayani dan saling menghormati kebutuhan dan preferensi satu sama lain. Bila ini dilakukan dalam hidup bersama dengan pasangan maka suami isteri tidak akan terjebak pada tujuan duniawi seks tetapi terarah kepada tujuan sebenarnya dari seks adalah kudus, kesatuan yang indah. Seperti inilah yang menciptakan keutuhan, kesatuan rumah tangga.

Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.