Yusuf adalah tokoh
yang taat pada Tuhan semenjak ia masih berusia 17 tahun, masih muda tetapi Yusuf sudah memiliki hubungan yang
erat dengan Tuhan. Ketaatan Yusuf pada
Tuhan membuat ia taat pada kedua orang tuanya.
Dan kalau kita baca sejarah Yususf, ia adalah anak yang taat pada Tuhan
hingga akhir hidupnya. Pemuda yang cerdas, yang mengalami ujian
imannya atas ketaatannya itu sehingga ia menjadi orang kedua di Mesir. Ketaaatan Yusuf kepada Tuhan mengakibatkan ia
dipakai oleh Tuhan menjadi berkat bagi keluarganya dan menjadi berkat bukan
saja bagi bangsa Mesir tetapi juga bagi dunia, ketika terjadi kelaparan pada zamannya. Yusuf mengumpul gandum selama 7 tahun
kelimpahan, dan mendistribusikan gandum itu selama 7 tahun kelaparan. Anak yang taat kepada Tuhan menjadi berkat
bagi keluarga, gereja dan masyarakat.
Pertanyaannya, apa sih ciri-ciri yang dapat kita lihat bahwa seseorang
taat pada Tuhan?
Kitab Efesus pasal 5:1–7,14 memberikan gambaran yang jelas
sebagai berikut:
5:1 Sebab itu
jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2 dan hiduplah di
dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah
menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi
Allah.
5:3 Tetapi
percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di
antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
5:4 Demikian juga
perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini
tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
5:5 Karena ingatlah
ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya
penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
5:6 Janganlah kamu
disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian
mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.
5:7 Sebab itu
janganlah kamu berkawan dengan mereka.
5:14 Itulah
sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara
orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
Firman Tuhan di atas
menyatakan beberapa ciri ketaatan pada Tuhan.
Pertama, anak
yang taat pada Tuhan adalah anak yang hidup dalam kasih (ayat 1,2). Hidup dalam kasih maksudnya adalah anak yang
menyerahkan dirinya untuk orang lain, seperti yang Yesus lakukan yaitu
menyerahkan dirinya untuk kepentingan manusia.
Yusuf melakukan itu, ketika ia diperlakukan tidak adil oleh
saudara-saudaranya, ia tidak memberikan perlawanan. Bahkan ketika Yusuf berjumpa dengan saudara-saudaranya
di Mesir ketika Yusuf sudah menjadi penguasa, ia tidak balas dendam tetapi ia
memberkati saudara-saudaranya yang menganiaya dia.
Kemudian yang kedua, sebagai ciri dari ketaatan
seorang anak kepada Tuhan, yaitu dia tidak mengikatkan diri dengan percabulan,
kecemaran dan keserakahan (ayat 3). Kita kembali ingat pengalaman Yusuf ketika
di rumah Potifar. Isteri Potifar birahi
sama Yusuf yang muda dan manis rupanya, tetapi alkitab berkata Yusuf menghindar
dan lari dari isteri Potifar ketika ia dipaksa untuk melakukan sesuatu yang
cabul dan cemar. Kalau kita perhatikan,
di kota-kota besar ada banyak remaja maupun pemuda menjadi santapan dari
tante-tante girang. Mereka mengikatkan
diri dengan percabulan, kecemaran karena serakah akan duit yang ditawarkan oleh
tante-tante girang.
Yusuf tidak tertarik dengan
harta isteri Potifar, Yusuf lebih tertarik dengan hati Allah. Ia kudus dan
tidak mau kekudusannya dicemari oleh harta dunia yang tidak berharga. Kalau kita lihat, apakah Yusuf menjadi orang
melarat ketika menolak tawaran isteri Potifar? Tidak. Memang untuk sementara
Yusuf masuk penjara karena difitnah, namun penjara dipakai Tuhan sebagai
jembatan untuk menghantarkan Yusuf menjadi orang kedua di Mesir.
Kemudian yang ketiga sebagai ciri dari ketaatan
seorang anak kepada Tuhan, yaitu dia tidak membiasakan diri dengan mengucapkan
perkataan kotor yang kosong dan yang sembrono (ayat 4). Memang jika kita perhatikan, anak-anak
jalanan, orang-orang di terminal atau
anak-anak yang di kolong-kolong jembatan, perkataan kotor dan yang
sembrono adalah menjadi perkataan mereka setiap hari. Perkataan kotor sudah membudaya sehingga
orang tua mereka tidak pernah melarang dan menegur. Perkataan kotor sering digunakan untuk
mengumpat, memaki seseorang yang tidak disukai, karena itu tidak jarang terjadi
perkelahian di antara anak-anak remaja, maupun pemuda karena mengucapkan
perkataan kotor ini. Sebagai anak yang
taat kepada Tuhan, perkataan kotor dipikirkan pun tidak pantas apa lagi
diucapkan. Bagi Anda yang masih terikat
dengan perkataan kotor, percabulan dan kecemaran, ingatlah firman Tuhan dalam Efesus 5:5,6
berkata: Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal,
orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian
di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kamu disesatkan orang dengan
kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah
atas orang-orang durhaka.
Kemudian yang keempat sebagai ciri dari ketaatan seorang anak kepada
Tuhan yaitu, ia tidak bergaul dengan orang
cabul, orang cemar dan yang suka berkata-kata kotor dan sembrono (ayat
7). Firman Tuhan dalam 1 Korintus 6:16,17 berkata
6:16
”siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh
dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu
daging."
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada
Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Bagi
anda yang ingin lepas dari percabulan dan perkataan kotor lepaskanlah dirimu
dari ikatan pergaulan buruk itu, dan carilah pergalulan yang baik dan yang
kudus.
Pergaulan yang baik dan yang
kudus, di mana Anda akan cari, hanya ada di dalam Kristus. Karena itu ikatkanlah dirimu dengan Tuhan
supaya Anda menjadi satu roh dengan Tuhan.
Tuhan akan membersihkan kecemaran anda dan memberikan kepada Anda hati
yang baru, dan hati yang taat. Tuhan
Yesus telah datang ke dunia ini untuk melepaskan setiap manusia yang terikat
dengan dosa. Ia telah membeli kita dan
harganya telah lunas dibayar oleh darahNya.
Keempat, ciri yang Firman
Tuhan tersebutkan di atas adalah ciri dari seorang anak yang taat kepada
Tuhan. Bagaimana Anda dapat melakukan
ke empat ciri tersebut, Anda dapat melakukan ke empat ciri tersebut dengan cara
belajar pada Kristus. Hidup di dalam
Kristus adalah hidup di dalam kasih.
Hidup di dalam kasih berarti berani berkorban untuk orang lain. Jika Anda disakiti, dihakimi, Anda berkorban
untuk tidak membalas; jika Anda digoda untuk hidup cemar dan cabul Anda tidak
menyambutnya karena orang yang menggoda itu sesungguhnya butuh pertolongan
untuk keluar dari ikatan percabulan itu.
Sebagai remaja dan pemuda, panggilan bagi Anda adalah menjadi anak yang
taat kepada Tuhan karena Anda adalah pilar negara ini. Kalau orang-orang
seperti Anda tersesat maka masa depan negara ini akan runtuh, karena itu
perhatikanlah panggilan Tuhan untuk hidup seperti Yusuf, seperti Timotius yang
masih muda sudah menjadi anak yang taat akan Tuhan dan hidupnya menjadi berkat
bagi keluarganya bahkan bagi masyarakat.