Tema ini sengaja diketengahkan
karena memperhatikan bahwa ada banyak hubungan sesama saudara
sedarah, rusak terpecah, diwarnai
permusuhan, kebencian. Kadang kala
penyebabnya bisa sepele, kecemburuan, keserakahan dan warisan orang tua. Keadaan dunia ini sering terbalik, saudara
bisa menjadi musuh jika kerukunan antar Saudara tidak dipupuk. Pada kesempatan ini saya akan memaparkan
beberapa contoh dalam Alkitab mengenai keluarga yang tidak memelihara kerukunan
antar saudara dan juga yang memeliharanya kerukunan antar saudara sehingga Anda dapat bercermin dan menyadari, serta
selanjutnya Anda terdorong untuk
mengambil sikap bagaimana
memelihara kerukunan antar saudara.
Firman Tuhan yang terambil
dari Mazmur
133:1-3, berbunyi demikian:
Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah
baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke
janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke
atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan
untuk selama-lamanya.
Mazmur ini merupakan
kesaksian dan pengalaman Daud tentang memelihara kerukunan dalam hidup. Daud melukiskan berkat Allah mengalir seperti
minyak dan turun seperti embun. Artinya
dengan memelihara kerukunan hidup maka berkat Allah menghampiri setiap orang
yang mengasihiNya.
Alkitab menjelaskan tentang
orang yang tidak memelihara kerukunan hidup.
Kain adalah anak Adam yang pertama, ia memiliki adik bernama Habel. Kain tidak memelihara kerukunan dengan
adiknya Habil karena faktor cemburu.
Kain cemburu karena persembahannya tidak diindahkan oleh Tuhan. Akibatnya Kain panas hati, dan berangkat
dari panas hati dia melakukan pembunuhan
kepada adiknya Habel. Alkitab mencatat,
sebagai akibat dari ketidak-rukunan
antar saudara ini menyebabkan Kain harus menjadi manusia terkutuk dan
jauh dari hadapan Tuhan. Saya yakin Adam dan Hawa pasti berduka kehilangan
Habel anaknya. Saya yakin, bahwa kain
tidak menikmati hubungan yang harmonis dengan orang tuanya Adam dan Hawa,
karena sikapnya itu. Juga Kain
kehilangan adik yaitu Habel, penyesalan tidak ada gunanya. Jadi sebelum terjadi peristiwa buruk antar
saudara, perlu membina kerukunan dalam
persaudaraan ini. Kemudian pada fase
yang berbeda kita melihat kembali relasi
Esau dan Yakub, kakak beradik yang tidak memiliki kerukunan di antara
mereka. Esau membangun dendam dan
kebencian kepada adiknya Yakub, karena Yakub serakah merampas hak kesulungan
dari kakaknya Esau. Dengan licik
Yakub menipu ayahnya dan juga kakakyna
Esau demi hak kesulungannya. Yakub dengan
daya upayanya berhasil mendapatkan apa yang diinginkanya namun Yakub tidak
sadar bahwa dia kehilangan kerukunan dengan kakaknya Esau. Selama 20 tahun Esau dan Yakub bermusuhan dan
Yakub harus terpisah dengan ayah dan ibunya
dan pergi mengungsi ke rumah pamannya Laban. Selama kerukunan itu belum tercipta maka
selama itu pula berkat tidak mengalir kepada Esau dan yakub.
Di hati Esau membara
kebencian dan dendam, dihati Yakub
tersembunyi ketakutan, kesedihan dan kesusahan sebab dia tidak dapat berjumpa
dengan kakaknya Esau serta ayah dan ibunya mekipun Yakub rindu sekali. Berkat tidak mengalir seperti minyak dan embun,
yang mengalir adalah tekanan batin, kesedihan dan kekecewaan. Dalam keluarga Ishak selam 20 tahun diwarnai
kesedihan, dan ketakutan, karena anak-anaknya tidak memelihara kerukunan dalam
keluarga. Pemazmur yaitu Daud sudah
mengalami ketidak rukunan anak-anaknya yang membuat keluarga Daud mengalami
kesedihan, karena kedua anaknya Amnon dan Absalom yang bertikai harus
mati. Oleh karena itu sebagai
kesaksiannya tentang memelihara kerukunan, Alkitab berkata:
sungguh
alangkah baiknya bila saudara memelihara kerukunan dan kesanalah berkat
tercurah.
Dalam Perjanjian Baru Injil Yohanes 11 dan pasal 12
menjelaskan ada tiga bersaudara yang saling mengasihi. Ketiga bersaudara ini memelihara kerukunan
di antara mereka, dan hasilnya mereka saling mengasihi. Ketiga bersaudara itu adalah Maria, Marta dan
Lazarus. Mereka memelihara kerukunan di atas kasih dan anugerah Yesus. Maria, Marta dan Lazarus sangat mencintai
Tuhan Yesus. Ketika Yesus datang kerumah
mereka, Yesus dilayanai sedemikian rupa.
Maria bertugas mendengar Yesus dan Marta melayani dengan makanan dan
minuman. Yesus pun sangat mencintai
mereka Yohanes (11:5,6). Nah ketika terjadi kepada mereka kedukaan
yaitu Lazarus sakit keras, mereka
mengundang Yesus dan untuk sementara kedatangan Yesus dinyatakan terlambat
karena Lazarus sudah mati. Maria datang
kepada Yesus dan berkata Yohanes 11:32,33
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak
mati."
Ketika Yesus melihat
Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka
masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu.
Tuhan Yesus yang sangat mengasihi Maria, Marta dan Lazarus datang dengan
membawa berkat, yaitu Tuhan Yesus menghidupkan kembali Lazarus. Berkat Allah tercurah kepada Maria, Marta dan
Lazarus karena mereka memeliharta kerukunan diantara mereka. Maria sangat mengasihi Marta dan Lazarus
demikian sebaliknya. Kerukunan diantara
Maria, Marta dan lazarus terpelihara karena mereka membangunnya di dalam kasih
Kristus. Tiga bersaudara ini yang
memelihara kerukunan bukanlah dari golongan yang terpandang atau bangsawan
tetapi masyarakat biasa. Tetapi karena
kerukunan di antara mereka terpelihara menjadi berkat bagi masyarakat. Terbukti dari kematian Lazarus banyak orang
datang bersimpati kepada mereka. Bahkan
Yesus anak Allah sangat mengasihi mereka.
Saya tidak mengetahui
kondisi relasi bersaudara Anda apakah terjalin dengan baik dan rukun seperti
Maria, Marta dan Lazarus atau persaudaraan itu mirip Kain dan Esau yang
bermusuhan karena kecemburuan dan warisan.
Anda bisa bercermin bahwa Kain
dan Esau tidak menikmati berkat Allah.
Berkat Allah tidak tercurah, tetapi kesedihan, kedukaan, dan tekanan
batin. Namun jika anda bercermin dari Maria, Marta dan Lazarus, maka Alkitab
mencatat bahwa Yesus sangat mengasihi tiga bersaudara ini. Dan Tuhan Yesus memberkati tiga bersaudara
ini dengan kerukunan dan kemesraan.
Kerukunan antar sesama
saudara dapat terpelihara, jika anda membangunnya di dalam Kasih Kristus. Maria, Marta dan Lazarus sudah melakukannya
dan terbukti bahwa mereka rukun dan saling mencintai. Alkitab mencatat kesanalah Yesus suka hadir
dan memberkati tiga bersaudara ini.
No comments:
Post a Comment