Pengkhotbah
10:12
Perkataan mulut orang
berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri.
Musa mengutus
sepuluh orang pengintai untuk
mengamat-amati tanah Kanaan. Kesepuluh
pengintai ditugasi untuk mengetahui kekuatan penduduk dan hasil dari negeri
tersebut. Setelah lewat empat puluh hari
mereka mengamati tanah Kanaan, lalu mereka kembali ke Kadeshi Padang Gurun
Paran. Delapan dari antara sepuluh yang
di utus musa mengeluarkan perkataan yang melemahkan bangsa Israel. Mereka berkata; "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa
itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." "Negeri yang telah
kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan
semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi
perawakannya. Juga kami lihat di sana
orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami
lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.
Apa yang terjadi
setelah kedelapan pengintai tersebut menyampaikan perkataannya. Terjadilah keributan. Bangsa Israel menangis, bangsa Israel
membrontak kepada Musa hendak memecat Musa menjadi pemimpin mereka. Bahkan bangsa itu hendak melontari Musa dan
harun dengan Batu. Keadaan tersebut
terjadi karena kuasa perkataan.
Sahabat yang
kekasih, Ada
kuasa di dalam kata-kata yang kita ucapkan. Terlepas perkataan kita Positif
atau Negatif. Perkataan ke delapan pengintai itu perkataan negative (kabar
busuk) yang membuat suasana ricuh dan putus asa pada bangsa Israel, bahkan
mengundang penghukuman terhadap mereka.
Kedelapan pengintai yang membawa kabar busuk serta rakyat yang terpengaruh
mati kena Tulah di hadapan Tuhan (Bilangan 14:36,37). Yosua dan Kaleb ke dua
pengintai yang berbeda dengan kedelapan pengintai itu, dimana Yosua dan Kaleb
membawa Kabar baik dengan mengatakan; “"Negeri yang kami lalui untuk
diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia
akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Perkataan inilah pulalah juga
menguatkan Musa dalam memimpin bangsa Israel dan perkataan itu pulalah
menyelamatkan membawa Yosua dan Kaleb sampai ke Tanah Perjanjian
Sahabat yang kekasih, Sudah saatnya
kita sadar bahwa kata-kata yang keluar dari mulut kita mempunyai kuasa baik
positif maupun negative terhadap orang dan terhadap diri kita sendiri. Setiap
perkataan Positif maupun negatif menentukan arah hidup kita serta orang-orang mendengarkannya.
Karena perkataan negatif dari ke depan pengintai itu membuat banyak bangsa
Israel putus asa dan kena Tulah. Karena itu hindarilah perkataan bodoh dan
hendaklah hikmat Allah menguasai kita dalam berkata-kata. Perkataan Yosua dan
Kaleb yang berhikmat itu tentu menarik bagi Musa seorang pemimpin dan memberi
masa depan kepada Yosua dan Kaleb
.
Sahabat yang kekasih, mari kita belajar
mempercayai Tuhan dalam seluruh hidup kita supaya kita berhikmat dalam
berkata-kata, mengajar, menegur dan berperilaku. Selamat malam sahabat and selamat berlatih
untuk berbicara positif. Ada kata bijak demikian: “IF YOU NOT SPEAK GOOD, BE SILENT.” Written by Pdt. Eslo L. Manik
Doa:
Tuhan, FirmanMu adalah perkataan yang memberkati. Biarlah firmanMu menguasai hidup saya supaya perkataan
dan perbuatan saya menjadi berkat bagi
Tuhan dan bagi umatMU. Amin
No comments:
Post a Comment