Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan
pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu. Kebijaksanaan sangat berhubungan dengan Tuhan, karena Tuhan adalah
Maha Bijaksana. Menjadi Istri yang
bijaksana akan menjadi berkat bagi keluarga, gereja, dan masyarakat.
Landasan Firman Tuhan diambil dari Kitab I
Samuel 25:2-34, yang berbunyi demikian:
Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon,
yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga
ribu ekor domba dan seribu ekor kambing.
Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak
dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya.
Ia seorang keturunan Kaleb. Daud
menyuruh sepuluh orang dan kepada orang-orang itu Daud berkata: "Pergilah
ke Karmel dan temuilah Nabal. atas namaku, dan sampaikanlah salam ini
kepadanya: Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah
Daud? Siapakah anak Isai itu? Kemudian
berkatalah Daud kepada orang-orangnya: "Kamu masing-masing, sandanglah
pedang!" Lalu mereka masing-masing menyandang pedangnya; Ketika Abigail
melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di
depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku,
yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan
dengarkanlah perkataan hambamu ini. Janganlah kiranya tuanku mengindahkan
Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal
namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang
yang tuanku suruh. Lalu berkatalah Daud kepada Abigail:
"Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang mengutus engkau menemui aku pada
hari ini;
terpujilah kebijakanmu dan
terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada
melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.
Tetapi demi TUHAN, Allah Israel yang hidup, yang mencegah aku dari pada berbuat
jahat kepadamu -- jika engkau tadinya tidak segera datang menemui aku, pasti
tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal hidup pada Nabal sampai fajar
menyingsing."
Setelah menyimak Firman Tuhan di atas, kita menemukan sosok Abigail seorang istri
yang bijaksana yang berdampingan
dengan seorang suami yang kasar dan
jahat. Baiklah kita kaji lebih dalam firman Tuhan ini, mengapa Alkitab
mencatat Abigail adalah seorang yang cantik dan bijaksana. Apanya yang bijaksana dan perilaku apa yang menonjol sehingga Abigail dikatakan istri yang bijaksana?
Pertama, Abigail mampu mempertahankan rumah-tangganya sekalipun suaminya Nabal kasar dan jahat. Tentunya
kalau seseorang dijuluki kasar dan
jahat, biasanya ia gemar bertindak kasar dan sangat egois, kepada orang lain
dan juga kepada orang yang dekat dengan dia, dalam hal ini adalah istri. Dapat dipastikan bahwa keutuhan rumah tangga
ini terletak pada Abigail.
Kalau pada suaminya tidak mungkin karena kecenderungannya
adalah melakukan kekerasan dalam rumah tangganya. Lebih cenderung memikirkan
diri sendiri ketimbang orang lain. Demikian juga dalam pembacaan Firman Tuhan di
atas, Nabal sama sekali tidak memikirkan
nasib Daud dan prajuritnuya. Ia juga kurang memperhatikan istrinya Abigail, Ia
hanya tertarik dengan kesenangan dirinya sendiri. Pasal 25:36 membuktikan bahwa Nabal mengadakan perjamuan di rumahnya
yaitu pesta pora, seperti perjamuan raja-raja. Nabal riang gembira dan mabuk
sekali sampai fajar menyingsing. Perilaku Nabal ini sudah menjadi tabiat, sehingga
Alkitab mencatat bahwa ia kasar dan jahat.
Apa mungkin seorang peminum dan pemabuk memiliki sikap yang lemah
lembut, santun, sopan? Pasti itu hanya mimpi!
Kembali kita kepada Abigail.
Ketika Abigail sampai di rumahnya lalu menemukan suaminya sedang pesta
pora dan mabuk. Bagaimana kalau Anda sebagai istri menjumpai suami di rumah
sedang terjadi pesta pora mabuk-mabukan.
Apa sikap Anda? Mungkin Anda marah-marah, bentak suami atau mengusir semua
orang dalam rumah itu. Kalau demikian
adanya pertengkaran pasti terjadi. Abigail tidak bertindak bodoh. Alkitab
mencatat bahwa ia tidak marah-marah bahkan dengan sikap yang bijak, segala
masalah rumahtangganya (yaitu amarah Daud) Ia hadapi sendiri tidak
diceritakannya kepada suaminya pada malam itu karena suaminya sedang mabuk.
Abigail sabar menunggu sampai suaminya sadar dari mabuknya baru Dia ceritakan
permasalahan rumah tangganya.
Memiliki istri seperti Abigail dapat menetralisir
suhu panas atau dingin dalam rumah tangga. Abigail adalah sosok istri yang menyelesaikan masalah bukan
mencari masalah. Untuk apa bersitegang
leher, marah-marah, memprotes orang bebal seperti Nabal. Itu hanya mendatangkan pertengkaran. Karena sifat Abigail yang bijaksana inilah
yang menyelamatkan keluarganya dari ancaman Daud dan prajuritnya. Secara implisit
Alkitab menjelaskan bahwa Abigail selalu bertindak persuasif terhadap suaminya
maupun terhadap orang lain, contohnya kepada Daud. Abigail selalu mengalahkan kejahatan dengan
kebaikan. Kejahatan apa? Kejahatan
suaminya yang menyulut kemarahan Daud.
Firman Tuhan berkata, Roma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan,
tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.
Yang kedua, dari perilaku Abigai yang menonjol sehingga
ia dikatakan istri yang bijaksana, adalah sikap Abigail yang mampu meredam
pertumpahan darah antara Daud dan Nabal. Mengapa pertumpahan darah akan terjadi?
Karena Daud dihina oleh Nabal, sehingga
Daud dan prajuritnya marah dan siap
menggempur Nabal. Mendengar kemarahan
Daud ini, Abigail berusaha untuk
menyelesaikan masalah itu tanpa melibatkan Nabal suaminya. Abigail tidak
memberitahukan kepada Nabal bahwa Daud sedang marah kepada Nabal. Mengapa? Karena
kalau Nabal diberitahu kemungkinan Nabal akan memberi perlawanan juga sehingga
tidak menyelesaikan masalah. Secara
bijaksana Abigail menjumpai Daud dan dengan rendah hati Ia sujud pada kaki Daud
serta meminta maaf atas kesalahan suaminya.
Abigail berkata, memang sifat
suami saya persis seperti namanya Nabal
bebal orangnya. Janganlah kiranya tuanku
melihat itu, tetapi lihatlah saya dan ampunilah kiranya kecerobohan hamba mu
ini. Melihat pernyataan
Abigail, maka luluhlah hati Daud sehingga ia membatalkan niatnya untuk
menggempur Nabal. Bukan hanya itu saja,
lewat sikap Abigail ini, Daud disadarkan
sehingga Daud berkata, “terpujilah
kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan
aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam
mencari keadilan. Tetapi demi TUHAN, Allah Israel yang hidup, yang mencegah aku
dari pada berbuat jahat kepadamu -- jika engkau tadinya tidak segera datang
menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal hidup pada
Nabal sampai fajar menyingsing."
Sikap Abigail ini menyelamatkan banyak orang yaitu
tidak terjadinya pertumpahan darah. Abigail
Menjadi penasehat secara tidak langsung kepada orang yang sedang marah
membara yaitu Daud. dengan tutur katanya yang sejuk, manis dan merendah,
Abigail mampu menetralisir keadaan tegangnya Daud kepada Nabal. Abigail yang bijaksana, tidak hanya
menyelamatkan keluarganya tetapi juga menyelamaatkan orang-orang di sekitar
Nabal dan Daud. Oleh karena itu sangat
pantas diberi sanjungan kepada istri yang bijaksana lebih dari permata. Kitab Amsal berkata, Isteri yang cakap siapakah akan
mendapatkannya? “Ia
lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya
tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak
berbuat jahat sepanjang umurnya”
Perilaku Abigail ini, kiranya
dapat menjadi inspirasi bagi Anda sebagai istri, untuk hidup lebih
bijaksana. Menjadi istri yang bijaksana
tidaklah rugi, tetapi perlu perjuangan dan pengorbanan. Jika Anda sebagai istri yang menginginkan
rumah tangga yang baik tentunya meneladani sikap Abigail adalah sangat tepat
dan benar. Suami-suami yang kasar dan
jahat akan takluk kepada Anda, takluk dalam arti positif. Karena apa? Karena
sikap Anda yang sopan, lemah lembut, rendah hati dapat menghancurkan sikap
kasar, tegar tengkuk, sikap sombong dari suami Anda. Firman Tuhan dalam Surat Roma
12:21 berkata, Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi
kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! Kejahatan
apa yang Anda lihat dari suami Anda? Kalahkanlah itu dengan kebaikan seperti
nasehat Firman Tuhan, niscaya Anda akan berbahagia dan diberi gelar istri yang
bijaksana.
No comments:
Post a Comment