
Yakuza adalah salah satu organisasi kriminal
yang ada di Jepang. Organisasi ini mirip
Triad di Cina dan Mafia di Sisilia.
Kebiasaan Yakuza adalah membunuh, merampok dan memeras. Dan syarat untuk menjadi anggota keluarga
Yakuza adalah harus ahli berbuat kejahatan, pembunuh berdarah dingin dan cerdas
dalam rupa-rupa kejahatan. Hampir semua anggota Yakuza mempunyai latar belakang
keluarga yang miskin. Sebab itu mereka mencari perlindungan kepada kumpulan Yakuza
itu, menjadikan mereka satu keluarga yang besar dengan perasaan selamat untuk
terus hidup dalam damai sejahtera. Namun
ada kesaksian seorang Yakuza demikian: ”Dua puluh tahun aku jadi Yakuza, aku
jadi bandar narkoba, terlibat hampir semua kejahatan kecuali membunuh dan
merampok, aku duduk di posisi yang tinggi dalam salah satu sindikat Yakuza
terbesar di Jepang. Aku dibanjiri uang dan aku punya semuanya, kecuali damai
sejahtera. Aku selalu merasa ketakutan.”
Damai sejahtera Allah tidak dapat ditemukan dalam dunia ini.
Manusia boleh-boleh saja mencari harta sebanyak-banyaknya, mencari kekuasaan
demi keamanan dan mencari kedudukan untuk kehormatan, tetapi damai sejahtera
Allah tidak ada di sana. Sesungguhnya
damai sejahtera Allah itu hanya ada jika Allah memberikannya kepada manusia. Upaya manusia untuk mencarinya adalah
sia-sia, karena ia hanya menemukan imitasi damai sejahtera. Untuk mengerti dan mengenal damai sejahtera
Allah kita belajar dari firman Allah yang terambil dari Yohanes
20:19–23 demikian Firman Tuhan,....
Ketika hari
sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di
suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada
orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah
mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Dan sesudah
berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka.
Murid-murid itu bersuka cita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus
sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku,
demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian,
Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu
mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang
tetap ada, dosanya tetap ada."
Kita mengetahui bahwa
murid-murid sudah menjadi satu keluarga di bawah pimpinan Yesus Kristus. Para murid dan orang Israel umumnya
mengharapkan damai sejahtera yaitu lewat kemerdekaan mereka atas kekuasaan
Romawi. Para murid mengikut Yesus supaya
mereka beroleh damai sejahtera, beroleh kemerdekaan, beroleh ketenteraman lewat
perjuangan sang pemimpin mereka yaitu Yesus Kristus. Para murid dalam mengharapkan damai sejahtera itu masih
sebatas pemikiran manusiawi. Para murid
belum dapat menangkap damai sejahtera Ilahi, sehingga perjalanan iman para
murid masih tertuju kepada Yesus yang adalah manusia. Ketika Yesus terkapar di kayu salib dan
secara manusia tidak dapat berbuat banyak untuk melepaskan dirinya hingga mati
di kayu salib, membuat para murid kehilangan harapan, para murid putus asa,
para murid ketakutan. Alkitab mencatat
bahwa pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid di suatu
tempat dengan pintu-pintu terkunci karena mereka ketakutan terhadap orang-orang
Yahudi.
Ketakutan para murid, keputus-asaan
mereka teratasi bukan diukur karena sudah tiga tahun mengikut Yesus, namun
ketakutan dan keputus-asaan mereka teratasi tatkala lewat anugerah kematian dan
kebangkitanNya. Alkitab mencatat bahwa
Yesus hadir di tengah-tengah para murid sementara pintu-pintu terkunci
rapat. Kehadiran Yesus Kristus
menganugerahkan kepada para murid yaitu damai sejahtera. Saudara pendengar, damai sejahtera Yesus
diberikan kepada murid-murid, kepada orang pilihanNya, kepada orang yang masuk
dalam keluarga Allah. Artinya kepada
orang-orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat.
Apa yang menjadi pergumulan
Anda, apakah Anda dalam pencarian damai sejahtera itu namun Anda hanya
menemukan imitasi damai sejahtera? Anda
mencari uang, kedudukan, kekuasaan dan semuanya itu Anda dapat, tetapi pada
kenyataannya Anda selalu merasa ketakutan seperti yang dialami oleh para murid,
atau seperti yang dialami oleh pemimpin Yakuza yang saya ceritakan di atas.
Anda takut dengan masa depan anak-anak,
Anda takut dengan masa depan usaha atau pekerjaan Anda, dan Anda pun takut akan
ke mana nanti setelah kehidupan ini. Damai
sejahtera Allah itu akan hadir di tengah-tengah kehidupan Anda dan kehidupan
keluarga Anda, tatkala Yesus sudah hadir di hidup saudara, Yesus sudah menjadi Raja dalam hati dan
dalam keluarga Anda. Tatkala Yesus dalam
kuasa kebangkitanNya hadir di tengah-tengah para murid, dan Yesus mengingatkan
kembali FirmanNya yang sudah pernah Ia ajarkan kepada para murid, maka setelah
para murid menyadarinya dan mengingatnya kembali maka Alkitab berkata “bersuka citalah mereka.” Jadi, sukacita para murid adalah
sukacita berdasarkan anugerah damai sejahtera yang bersifat kekal. Sukacita para murid adalah sukacita
berdasarkan Firman Allah yang sudah diterima oleh para murid. Dan damai sejahtera Allah yang bersumber dari
Yesus menembus segala ruang dan waktu.
Di mana pun anda berada, dan dalam
situasi apa pun damai sejahtera Allah menembus segala ruang dan waktu.
Kehadiran Yesus Kristus di tengah-tengah keluarga Anda merupakan jaminan damai
sejahtera dalam rumah tangga Anda. Untuk
itu, sebagai keluarga yang nota bene damai sejahtera itu sudah dianugerahkan
oleh Tuhan kepada kita, perlu kita pelihara supaya damai sejahtera itu selalu
mewarnai kehidupan rumah tangga kita.
Bagaimana kita memelihara damai sejahtera Allah itu? Kita dapat memelihara damai sejahtera itu di
tengah-tengah keluarga kita dengan menaati perintah-perintahNya. Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 48:18,19
demikian, .... “Sekiranya
engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti
sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan
seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan
dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku." Jadi, keluarga Anda akan selalu
menikmati damai sejahtera, hidup selalu harmonis antara suami dan istri orang
tua dan anak dan anak menantu dengan mertua.
Masing-masing senang hidup berdampingan, masing-masing rindu untuk
saling berkomunikasi, masing-masing saling memberi diri untuk melayani dan
untuk memberi hormat, karena apa? Karena Firman Tuhan yang ada di dalam hati
menuntun untuk melakukan apa yang Allah perintahkan itu dengan penuh
kasih. Damai sejahtera Allah tidak akan
pernah beranjak dari tengah-tengah keluarga Anda karena Anda menaati FirmanNya.
No comments:
Post a Comment