
Keluarga adalah satu
tempat yang baik bagi anak-anak untuk menerima didikan. Dalam
keluarga dapat berlangsung ibadah kecil yang berisi doa, pembacaan
firman Tuhan dan sharing. Lewat ibadah
keluarga orang tua dapat memberikan wejangan singkat kepada anak-anaknya tentang apa yang baik dan
apa yang buruk. Orang tua juga dapat memakai sarana itu untuk
mengevaluasi perilaku, saling memaafkan
dan saling mendorong dalam perbuatan kebajikan.
Lewat ibadah keluarga, Anda mempersilahkan Tuhan membentuk anak-anak
sesuai dengan kehendakNya.
Bacaan Firman Tuhan
terambil dari Kitab Kisah Para Rasul 17:11
dan 1
Timotius 4:8;
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik
hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima
firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab
Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi
ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup
ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Firman Tuhan ini
menjadi jaminan bagi keluarga Kristen untuk mendidik anak-anak lewat ibadah
keluarga. Ibadah yang diisi dengan
penyelidikan Firman Tuhan membuat orang-orang Yahudi di Berea lebih baik
hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika. Dari pernyataan Firman Tuhan ini, kita dapat
aminkan bahwa ibadah akan mempengaruhi
sikap dan cara berpikir.
Pertanyaannya: mengapa, ibadah
dapat membuat seseorang lebih baik?
Jawabnya adalah di dalam ibadah kita dapat berjumpa dengan Tuhan yang
Maha Kuasa dan yang berkuasa untuk mengubah perilaku hidup seseorang. Dengan menyelidiki Firman Tuhan serta
menerimanya dengan kerelaan hati maka Tuhan leluasa membentuk karakter seseorang sesuai dengan
kehendakNya.
Kaitan ayat Firman
Tuhan ini dengan mendidik anak lewat ibadah keluarga adalah perubahan. Kalau orang-orang Yahudi di Berea dapat
berubah hatinya menjadi lebih baik ketimbang orang-orang Yahudi di Tesalonika,
itu pun berlaku di dalam keluarga. Kalau
keluarga-keluarga Kristen melakukan ibadah keluarga secara murni, maka di sana pun ada Roh Tuhan yang akan
membimbing anak-anak, keluarga, ayah, ibu untuk hidup lebih baik lewat Firman
Tuhan yang diselidiki di dalam ibadah keluarga.
Firman Tuhan yang diterima oleh orang Yahudi di Berealah yang mengubah
hati mereka menjadi orang Yahudi yang baik hatinya. Berarti Firman Tuhan adalah kuasa Allah untuk
mengubah hati seseorang.
Nasehat memang penting
bagi anak-anak, tetapi nasehat yang tidak dinafasi Firman Tuhan adalah
sia-sia. Mengapa? Karena hanya Tuhanlah yang dapat mengubah hidup seseorang dari dalam diri manusia sesuai dengan
kacamata Tuhan. Jika orang tua sedang
menasehati anak-anaknya yang berperilaku buruk,
biasanya yang hadir bukanlah
perubahan tetapi pertengkaran. Orang tua
yang tidak tinggal bersama dengan Tuhan Yesus, niscaya kalau mereka dapat
mendidik anak-anaknya di dalam Tuhan.
Jika Anda membuat
ibadah dalam keluarga, tentunya dalam keluarga Anda akan tercipta orang-orang
yang baik hatinya sesuai dengan apa yang Akitab katakan. Dalam ibadah keuarga lah Anda akan bertemu
dengan semua anggota keluarga. Dalam ibadah keluargalah Anda dapat
berkomunikasi dengan anggota keluarga, bercanda gurau, evaluasi diri dan saling
melayani. Dalam ibadah keluargalah kasih
mesra saling bercium-ciuman karena cinta kasih dan kerinduan yang
mendalam. Dalam ibadah keluargalah kita
dapat mengutarakan isi hati kita kepada Tuhan dan sesama anggota keluarga. Dalam ibadah keluarga lah kita dapat belajar
banyak tentang hidup, etika dan norma-norma dari anggota keluarga yang lainnya.
Di dalam ibadah keluarga lah Tuhan lebih leluasa membimbing Anda dan anak-anak Anda. Dan Keluarga dapat sekaligus menjadi kelas
katekisasi bagi anak-anak.
Ibadah keluarga dapat
memberikan keleluasaan bertanya dan berpendapat. Anak-anak akan lebih banyak menyerap berbagai
informasi yang disampaikan lewat keluarga.
Satu hal yang penting dan tidak boleh terlupakan dalam mendidik anak
lewat ibadah keluarga adalah teladan hidup. Kita sebagai orang tua, harus berfungsi
sebagai imam dalam rumah tangga. Sebelum
mereka melihat ke gereja, terlebih dahulu mereka melihat teladan rumah tangga. Dalam
hal ini adalah Ayah figure yang terutama yang akan pertama dilihat anak. Teladan ini adalah merupakan kekuasaan dalam
mendidik anak-anak. Ibadah keluarga
adalah sarana yang efektif dalam mendidik anak-anak.
Mendidik anak-anak
lewat ibadah keluarga adalah sesuatu yang sangat tepat. Anak-anak akan terdidik di dalam iman kepada
Tuhan, iman itu akan membawa kepada satu Figur yang sempurna yaitu Yesus. Anak-anak akan meanjadi sama seperti Yesus
yang mengasihi, melayani dan mementingkan kepentingan orang lain. Lewat ibadah keluarga ini, maka anak-anak,
ayah dan ibu juga terdidik di dalam iman
mereka kepda Kristus.
No comments:
Post a Comment