Friday, August 1, 2014

Anak Yang Taat Tuhan


Yusuf adalah tokoh yang taat pada Tuhan semenjak ia masih berusia 17 tahun, masih muda  tetapi Yusuf sudah memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan.  Ketaatan Yusuf pada Tuhan membuat ia taat pada kedua orang tuanya.  Dan kalau kita baca sejarah Yususf, ia adalah anak yang taat pada Tuhan hingga  akhir hidupnya.  Pemuda yang cerdas, yang mengalami ujian imannya atas ketaatannya itu sehingga ia menjadi orang kedua di Mesir.  Ketaaatan Yusuf kepada Tuhan mengakibatkan ia dipakai oleh Tuhan menjadi berkat bagi keluarganya dan menjadi berkat bukan saja bagi bangsa Mesir tetapi juga bagi dunia, ketika terjadi kelaparan pada zamannya.   Yusuf mengumpul gandum selama 7 tahun kelimpahan, dan mendistribusikan gandum itu selama 7 tahun kelaparan.  Anak yang taat kepada Tuhan menjadi berkat bagi keluarga, gereja dan masyarakat.  Pertanyaannya, apa sih ciri-ciri yang dapat kita lihat bahwa seseorang taat pada Tuhan? 


Kitab Efesus pasal 5:1–7,14  memberikan gambaran yang jelas sebagai berikut:

5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih

5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

5:3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.

5:4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

5:6 Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. 

5:7 Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.

5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."


Firman Tuhan di atas menyatakan beberapa ciri ketaatan pada Tuhan.

Pertama,  anak yang taat pada Tuhan adalah anak yang hidup dalam kasih (ayat 1,2).  Hidup dalam kasih maksudnya adalah anak yang menyerahkan dirinya untuk orang lain, seperti yang Yesus lakukan yaitu menyerahkan dirinya untuk kepentingan manusia.   Yusuf melakukan itu, ketika ia diperlakukan tidak adil oleh saudara-saudaranya, ia tidak memberikan perlawanan.  Bahkan ketika Yusuf berjumpa dengan saudara-saudaranya di Mesir ketika Yusuf sudah menjadi penguasa, ia tidak balas dendam tetapi ia memberkati saudara-saudaranya yang menganiaya dia.  


Kemudian yang kedua, sebagai ciri dari ketaatan seorang anak kepada Tuhan, yaitu dia tidak mengikatkan diri dengan percabulan, kecemaran dan keserakahan (ayat 3). Kita kembali ingat pengalaman Yusuf ketika di rumah Potifar.  Isteri Potifar birahi sama Yusuf yang muda dan manis rupanya, tetapi alkitab berkata Yusuf menghindar dan lari dari isteri Potifar ketika ia dipaksa untuk melakukan sesuatu yang cabul dan cemar.  Kalau kita perhatikan, di kota-kota besar ada banyak remaja maupun pemuda menjadi santapan dari tante-tante girang.  Mereka mengikatkan diri dengan percabulan, kecemaran karena serakah akan duit yang ditawarkan oleh tante-tante girang. 

Yusuf tidak tertarik dengan harta isteri Potifar, Yusuf lebih tertarik dengan hati Allah. Ia kudus dan tidak mau kekudusannya dicemari oleh harta dunia yang tidak berharga.  Kalau kita lihat, apakah Yusuf menjadi orang melarat ketika menolak tawaran isteri Potifar? Tidak. Memang untuk sementara Yusuf masuk penjara karena difitnah, namun penjara dipakai Tuhan sebagai jembatan untuk menghantarkan Yusuf menjadi orang kedua di Mesir. 


Kemudian yang ketiga sebagai ciri dari ketaatan seorang anak kepada Tuhan, yaitu dia tidak membiasakan diri dengan mengucapkan perkataan kotor yang kosong dan yang sembrono (ayat 4).  Memang jika kita perhatikan, anak-anak jalanan, orang-orang di terminal atau  anak-anak yang di kolong-kolong jembatan, perkataan kotor dan yang sembrono adalah menjadi perkataan mereka setiap hari.  Perkataan kotor sudah membudaya sehingga orang tua mereka tidak pernah melarang dan menegur.  Perkataan kotor sering digunakan untuk mengumpat, memaki seseorang yang tidak disukai, karena itu tidak jarang terjadi perkelahian di antara anak-anak remaja, maupun pemuda karena mengucapkan perkataan kotor ini.  Sebagai anak yang taat kepada Tuhan, perkataan kotor dipikirkan pun tidak pantas apa lagi diucapkan.   Bagi Anda yang masih terikat dengan perkataan kotor, percabulan dan kecemaran, ingatlah firman Tuhan dalam Efesus 5:5,6 berkata: Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. 

Kemudian yang  keempat sebagai ciri dari ketaatan seorang anak kepada Tuhan yaitu, ia tidak bergaul dengan orang  cabul, orang cemar dan yang suka berkata-kata kotor dan sembrono (ayat 7). Firman Tuhan dalam 1 Korintus 6:16,17 berkata

6:16  ”siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."

6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.  Bagi anda yang ingin lepas dari percabulan dan perkataan kotor lepaskanlah dirimu dari ikatan pergaulan buruk itu, dan carilah pergalulan yang baik dan yang kudus. 

Pergaulan yang baik dan yang kudus, di mana Anda akan cari, hanya ada di dalam Kristus.  Karena itu ikatkanlah dirimu dengan Tuhan supaya Anda menjadi satu roh dengan Tuhan.  Tuhan akan membersihkan kecemaran anda dan memberikan kepada Anda hati yang baru, dan hati yang taat.  Tuhan Yesus telah datang ke dunia ini untuk melepaskan setiap manusia yang terikat dengan dosa.  Ia telah membeli kita dan harganya telah lunas dibayar oleh darahNya. 


Keempat, ciri yang Firman Tuhan tersebutkan di atas adalah ciri dari seorang anak yang taat kepada Tuhan.   Bagaimana Anda dapat melakukan ke empat ciri tersebut, Anda dapat melakukan ke empat ciri tersebut dengan cara belajar pada Kristus.  Hidup di dalam Kristus adalah hidup di dalam kasih.  Hidup di dalam kasih berarti berani berkorban untuk orang lain.  Jika Anda disakiti, dihakimi, Anda berkorban untuk tidak membalas; jika Anda digoda untuk hidup cemar dan cabul Anda tidak menyambutnya karena orang yang menggoda itu sesungguhnya butuh pertolongan untuk keluar dari ikatan percabulan itu.  Sebagai remaja dan pemuda, panggilan bagi Anda adalah menjadi anak yang taat kepada Tuhan karena Anda adalah pilar negara ini. Kalau orang-orang seperti Anda tersesat maka masa depan negara ini akan runtuh, karena itu perhatikanlah panggilan Tuhan untuk hidup seperti Yusuf, seperti Timotius yang masih muda sudah menjadi anak yang taat akan Tuhan dan hidupnya menjadi berkat bagi keluarganya bahkan bagi masyarakat. 
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment