Thursday, June 5, 2014

Memelihara Kerukunan Antar Saudara.


Tema ini sengaja diketengahkan karena memperhatikan bahwa ada banyak hubungan sesama  saudara  sedarah, rusak  terpecah, diwarnai permusuhan, kebencian.  Kadang kala penyebabnya bisa sepele, kecemburuan, keserakahan dan warisan orang tua.  Keadaan dunia ini sering terbalik, saudara bisa menjadi musuh jika kerukunan antar Saudara tidak dipupuk.  Pada kesempatan ini saya akan memaparkan beberapa contoh dalam Alkitab mengenai keluarga yang tidak memelihara kerukunan antar saudara dan juga yang memeliharanya kerukunan antar saudara sehingga Anda  dapat bercermin dan menyadari, serta selanjutnya Anda terdorong untuk   mengambil sikap bagaimana  memelihara kerukunan antar saudara.

Firman Tuhan yang terambil dari  Mazmur 133:1-3,  berbunyi demikian:
Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Mazmur ini merupakan kesaksian dan pengalaman Daud tentang memelihara kerukunan dalam hidup.  Daud melukiskan berkat Allah mengalir seperti minyak dan turun seperti embun.  Artinya dengan memelihara kerukunan hidup maka berkat Allah menghampiri setiap orang yang mengasihiNya.

Alkitab menjelaskan tentang orang yang tidak memelihara kerukunan hidup.  Kain adalah anak Adam yang pertama, ia memiliki adik bernama Habel.  Kain tidak memelihara kerukunan dengan adiknya Habil karena faktor cemburu.  Kain cemburu karena persembahannya tidak diindahkan oleh Tuhan.  Akibatnya Kain panas hati, dan berangkat dari  panas hati dia melakukan pembunuhan kepada adiknya Habel.  Alkitab mencatat, sebagai akibat dari ketidak-rukunan  antar saudara ini menyebabkan Kain harus menjadi manusia terkutuk dan jauh dari hadapan Tuhan. Saya yakin Adam dan Hawa pasti berduka kehilangan Habel anaknya.  Saya yakin, bahwa kain tidak menikmati hubungan yang harmonis dengan orang tuanya Adam dan Hawa, karena sikapnya itu.  Juga Kain kehilangan adik yaitu Habel, penyesalan tidak ada gunanya.  Jadi sebelum terjadi peristiwa buruk antar saudara, perlu membina   kerukunan dalam persaudaraan ini.  Kemudian pada fase yang berbeda  kita melihat kembali relasi Esau dan Yakub, kakak beradik yang tidak memiliki kerukunan di antara mereka.  Esau membangun dendam dan kebencian kepada adiknya Yakub, karena Yakub serakah merampas hak kesulungan dari kakaknya Esau.  Dengan licik Yakub  menipu ayahnya dan juga kakakyna Esau demi hak kesulungannya.  Yakub dengan daya upayanya berhasil mendapatkan apa yang diinginkanya namun Yakub tidak sadar bahwa dia kehilangan kerukunan dengan kakaknya Esau.  Selama 20 tahun Esau dan Yakub bermusuhan dan Yakub harus terpisah dengan ayah dan ibunya  dan pergi mengungsi ke rumah pamannya Laban.  Selama kerukunan itu belum tercipta maka selama itu pula berkat tidak mengalir kepada Esau dan yakub. 

Di hati Esau membara kebencian dan dendam, dihati  Yakub tersembunyi ketakutan, kesedihan dan kesusahan sebab dia tidak dapat berjumpa dengan kakaknya Esau serta ayah dan ibunya mekipun Yakub rindu sekali.   Berkat tidak mengalir seperti minyak dan embun, yang mengalir adalah tekanan batin, kesedihan dan kekecewaan.  Dalam keluarga Ishak selam 20 tahun diwarnai kesedihan, dan ketakutan, karena anak-anaknya tidak memelihara kerukunan dalam keluarga.  Pemazmur yaitu Daud sudah mengalami ketidak rukunan anak-anaknya yang membuat keluarga Daud mengalami kesedihan, karena kedua anaknya Amnon dan Absalom yang bertikai harus mati.  Oleh karena itu sebagai kesaksiannya tentang memelihara kerukunan, Alkitab  berkata:  sungguh alangkah baiknya bila saudara memelihara kerukunan dan kesanalah berkat tercurah.
Dalam Perjanjian Baru Injil Yohanes 11 dan pasal 12 menjelaskan ada tiga bersaudara yang saling mengasihi.   Ketiga bersaudara ini memelihara kerukunan di antara mereka, dan hasilnya mereka saling mengasihi.   Ketiga bersaudara itu adalah Maria, Marta dan Lazarus.  Mereka memelihara kerukunan di atas  kasih dan anugerah Yesus.  Maria, Marta dan Lazarus sangat mencintai Tuhan Yesus.  Ketika Yesus datang kerumah mereka, Yesus dilayanai sedemikian rupa.  Maria bertugas mendengar Yesus dan Marta melayani dengan makanan dan minuman.  Yesus pun sangat mencintai mereka Yohanes (11:5,6).  Nah ketika terjadi kepada mereka kedukaan yaitu  Lazarus sakit keras, mereka mengundang Yesus dan untuk sementara kedatangan Yesus dinyatakan terlambat karena Lazarus sudah mati.  Maria datang kepada Yesus dan berkata Yohanes 11:32,33  "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu.  Tuhan Yesus yang sangat mengasihi Maria, Marta dan Lazarus datang dengan membawa berkat, yaitu Tuhan Yesus menghidupkan kembali Lazarus.  Berkat Allah tercurah kepada Maria, Marta dan Lazarus karena mereka memeliharta kerukunan diantara mereka.   Maria sangat mengasihi Marta dan Lazarus demikian sebaliknya.  Kerukunan diantara Maria, Marta dan lazarus terpelihara karena mereka membangunnya di dalam kasih Kristus.  Tiga bersaudara ini yang memelihara kerukunan bukanlah dari golongan yang terpandang atau bangsawan tetapi masyarakat biasa.  Tetapi karena kerukunan di antara mereka terpelihara menjadi berkat bagi masyarakat.  Terbukti dari kematian Lazarus banyak orang datang bersimpati kepada mereka.  Bahkan Yesus anak Allah sangat mengasihi mereka. 

Saya tidak mengetahui kondisi relasi bersaudara Anda apakah terjalin dengan baik dan rukun seperti Maria, Marta dan Lazarus atau persaudaraan itu mirip Kain dan Esau yang bermusuhan karena kecemburuan dan warisan.  Anda  bisa bercermin bahwa Kain dan Esau tidak menikmati berkat Allah.   Berkat Allah tidak tercurah, tetapi kesedihan, kedukaan, dan tekanan batin. Namun jika anda bercermin dari Maria, Marta dan Lazarus, maka Alkitab mencatat bahwa Yesus sangat mengasihi tiga bersaudara ini.  Dan Tuhan Yesus memberkati tiga bersaudara ini dengan kerukunan dan kemesraan. 

Kerukunan antar sesama saudara dapat terpelihara, jika anda membangunnya di dalam Kasih Kristus.  Maria, Marta dan Lazarus sudah melakukannya dan terbukti bahwa mereka rukun dan saling mencintai.  Alkitab mencatat kesanalah Yesus suka hadir dan memberkati tiga bersaudara ini. 


Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment