Hidup
hanya untuk diri sendiri sesungguhnya bukan hidup, karena hal itu melawan
kodrat manusia. Mengapa dikatakan
demikian? Karena kodrat manusia adalah saling membutuhkan satu dengan yang
lainnya. Manusia hidup saling melengkapi,
manusia hidup saling memberi dan menerima, hal ini sudah menjadi realita hidup
dan tidak ada satu manusia super pun di dunia ini yang dapat menentangnya.
Manusia tidak dapat mengisolir diri dari manusia lainnya kecuali kalau ia ingin
membunuh diri sendiri. Berdasarkan
kodrat manusia yang saling membutuhkan ini, kita dapat berkata bahwa manusia
dipanggil oleh Tuhan untuk melayani.
Dalam konteks keluarga misalnya, suami dipanggil untuk melayani isteri
dan anak-anak, isteri dipanggil untuk melayani suami dan anak-anak, dan
anak-anak dipanggil untuk melayani orang tua.
Itulah inti hidup. Namun ada hal yang perlu direnungkan, seperti apakah
Keluarga Yang Melayani Tuhan itu.?
Kita akan belajar dari Firman
Allah yang terambil dari Yohanes 11:1–5, dan pasal 12:1-3
11:1 Ada seorang
yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan
adiknya Marta.
11:2 Maria ialah
perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya
dengan rambutnya.
11:3 Dan Lazarus
yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada
Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
11:4 Ketika Yesus
mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak
Allah akan dimuliakan."
11:5 Yesus memang
mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
Juga dalam Yohanes 12:1-3 yang berbunyi
demikian:
12:1 Enam hari
sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang
dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ
diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang
turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria
mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu
meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak
di seluruh rumah itu.
Firman Tuhan di atas memberikan
pengertian bahwa Maria, Marta dan Lazarus adalah tiga bersaudara, namun Alkitab
tidak menginformasikan siapa ayah dan ibu mereka.
Tidaklah perlu untuk melacak hal
itu, namun yang pasti kita melihat ada tiga bersaudara yang boleh disebut sebagai
satu keluarga yang punya hati melayani
Tuhan. Alkitab menginformasikan beberapa
kali bagaimana Maria dan Marta menerima Tuhan Yesus. Misalnya dalam Injil Lukas 10:38-42 Tuhan Yesus dan murid-muridnya diterima oleh Marta di
rumahnya dan Marta melayani Yesus dengan kesibukannya di dapur sedangkan Maria
melayani Yesus dengan duduk mendengarkan Yesus.
Kemudian dalam pembacaan nats di atas, Yesus dan murid-murid diterima di
Rumah Lazarus di Betania. Maria, Marta
dan Lazarus ambil bagian dalam pelayanan ini sesuai dengan talenta ketiga
bersaudara ini.
Maria, Marta dan Lazarus
adalah satu keluarga yang melayani Tuhan.
Tiga bersaudara ini yang tidak jelas ayah dan ibu mereka rupanya sudah
terpola dalam melayani Tuhan, yaitu dengan melihat dari cara mereka menyambut
dan menerima Yesus dan murid-muridnya.
Marta sebagai kakak mengambil bagian dalam pelayanan meja. Dua kali dicatat hal ini sebagai bukti. Memang dalam Injil Lukas di sana dicatat
bahwa Yesus menegur Marta karena cemburu terhadap Maria yang mengambil pelayanan
duduk di kaki Yesus. Itu bukti bahwa Marta memiliki talenta di bidang jasa boga.
Sedangkan Maria peka mempersiapkan hari penguburan Yesus. Jika informasi dari Yohanes ini dihubungkan
dengan informasi dari Lukas, dapat disimpulkan bahwa Maria begitu tekun
mendengar pengajaran Yesus, sehingga Maria mengerti Firman Allah dan
melakukannya sedangkan murid-muridNya sama sekali tidak mengerti. Itulah sebabnya ketika Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni
yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya,
maka Yudas Iskariot tidak setuju dengan persembahan yang diberikan oleh Maria
kepada Yesus. Kemudian kita tengok
sejenak Lazarus, apa yang dilakukannya, Lazarus menemani Yesus makan. Berbicara tentang menemani seseorang makan
bukanlah dilihat dari sekedar ada teman, tetapi itu dapat dilihat dari sisi
penghormatan, pelayanan dan memperhatikan
kira-kira apa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh orang yang kita
layani. Dalam hal ini pelayanan Lazarus
adalah memperhatikan, dan memberi suasana tenang dan rileks bagi Yesus dan
murid-murid dalam santap bersama.
Seperti apakah keluarga yang
melayani Tuhan itu? Pertanyaan tadi sudah terjawab. Keluarga yang melayani Tuhan adalah keluarga
yang memberi hati, pikiran hanya kepada Yesus.
Maria, Marta dan Lazarus mengarahkan segenap hati dan pikiran mereka
kepada Yesus. Maria, Marta dan Lazarus
tidak gusar ketika Yudas Iskariot mengkritik apa yang diperbuat oleh Maria,
justru Yesus membela pelayanan yang dilakukan oleh Maria kepadanya. Maria, Marta dan Lazarus sebagai satu team
yang solid, ketiga bersaudara ini mencintai Yesus dan pelayananNya. Ketiga bersaudara ini mengerahkan tenaga dan
pikirannya untuk melayani Yesus dan hal itu terbukti dari pemanfaatan karunia
atau talenta yang ada pada mereka.
Maria, Marta dan Lazarus
adalah keluarga yang melayani Tuhan dengan dasar cinta kasih, karena itu mereka
tidak kehilangan upah. Upah yang pertama adalah Yohanes 11:5 dikatakan Yesus memang mengasihi
Marta dan kakaknya dan Lazarus. Upah yang kedua adalah Yohanes
11:33-35 di sana dicatat bahwa ketika Yesus melihat
Maria menangis karena Lazarus sudah meninggal maka Yesus pun menangis merasakan
penderitaan Maria yang dikasihinya. Artinya, Yesus sangat peduli terhadap orang
yang melakukan pelayanan kasih kepadaNya.
Upah yang ketiga adalah Yesus
memberi kebahagiaan yang tiada tara, tiada terukur, dan tiada terbatas yaitu
dengan menghidupkan kembali Lazarus adik mereka yang mereka kasihi. Jadi, keluarga yang melayani Tuhan dengan
cinta kasih akan menikmati kebahagiaan yang tiada tara, akan mendapatkan
perhatian Tuhan dan akan dikasihi oleh Tuhan.
Sungguh mengharukan ketika kita membaca Yohanes 11:35 yang berkata ”maka menangislah Yesus”.
Kata menangis dalam terjemahan Yunani memiliki pengertian yaitu tersedu-sedu,
terisak-isak. Dari pengertian ini dapat disimpulkan
betapa empatinya Yesus kepada Maria, Marta dan Lazarus.
Anda pun
akan mendapatkan upah dari Tuhan, Tuhan akan mengasihi Anda, Tuhan akan memberikan
kebahagiaan kepada Anda dan Tuhan akan perduli atau empati terhadap masalah Anda. Oleh karena itu layanilah Tuhan, lakukanlah
pekerjaan yang dihadiahkan kepada Anda, maka sikap Yesus yang ditumpahkan
kepada Maria, Marta dan Lazarus akan Anda alami, karena Yesus mengasihi
orang-orang yang mengasihiNya, jadilah Keluarga yang melayani Tuhan, mulailah
melayani suami/isteri anak orang tua dan mertua, baru kemudian lebih meluas ke
seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment