Monday, June 30, 2014

Keluarga Yang Melayani Tuhan


Hidup hanya untuk diri sendiri sesungguhnya bukan hidup, karena hal itu melawan kodrat manusia.  Mengapa dikatakan demikian? Karena kodrat manusia adalah saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.  Manusia hidup saling melengkapi, manusia hidup saling memberi dan menerima, hal ini sudah menjadi realita hidup dan tidak ada satu manusia super pun di dunia ini yang dapat menentangnya. Manusia tidak dapat mengisolir diri dari manusia lainnya kecuali kalau ia ingin membunuh diri sendiri.  Berdasarkan kodrat manusia yang saling membutuhkan ini, kita dapat berkata bahwa manusia dipanggil oleh Tuhan untuk melayani.  Dalam konteks keluarga misalnya, suami dipanggil untuk melayani isteri dan anak-anak, isteri dipanggil untuk melayani suami dan anak-anak, dan anak-anak dipanggil untuk melayani orang tua.   Itulah inti hidup. Namun ada hal yang perlu direnungkan, seperti apakah Keluarga Yang Melayani Tuhan itu.?
Kita akan belajar dari Firman Allah yang terambil dari Yohanes 11:1–5, dan pasal 12:1-3 
11:1 Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
11:2 Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 
11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."         
11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." 
11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.  
Juga dalam Yohanes 12:1-3 yang berbunyi demikian:
12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. 
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Firman Tuhan di atas memberikan pengertian bahwa Maria, Marta dan Lazarus adalah tiga bersaudara, namun Alkitab tidak menginformasikan siapa ayah dan ibu mereka.
Tidaklah perlu untuk melacak hal itu, namun yang pasti kita melihat ada tiga bersaudara yang boleh disebut sebagai satu keluarga  yang punya hati melayani Tuhan.  Alkitab menginformasikan beberapa kali bagaimana Maria dan Marta menerima Tuhan Yesus.  Misalnya dalam Injil Lukas 10:38-42 Tuhan Yesus dan murid-muridnya diterima oleh Marta di rumahnya dan Marta melayani Yesus dengan kesibukannya di dapur sedangkan Maria melayani Yesus dengan duduk mendengarkan Yesus.  Kemudian dalam pembacaan nats di atas, Yesus dan murid-murid diterima di Rumah Lazarus di Betania.  Maria, Marta dan Lazarus ambil bagian dalam pelayanan ini sesuai dengan talenta ketiga bersaudara ini.
Maria, Marta dan Lazarus adalah satu keluarga yang melayani Tuhan.  Tiga bersaudara ini yang tidak jelas ayah dan ibu mereka rupanya sudah terpola dalam melayani Tuhan, yaitu dengan melihat dari cara mereka menyambut dan menerima Yesus dan murid-muridnya.  Marta sebagai kakak mengambil bagian dalam pelayanan meja.  Dua kali dicatat hal ini sebagai bukti.   Memang dalam Injil Lukas di sana dicatat bahwa Yesus menegur Marta karena cemburu terhadap Maria yang mengambil pelayanan duduk di kaki Yesus. Itu bukti bahwa Marta memiliki talenta di bidang jasa boga. Sedangkan Maria peka mempersiapkan hari penguburan Yesus.  Jika informasi dari Yohanes ini dihubungkan dengan informasi dari Lukas, dapat disimpulkan bahwa Maria begitu tekun mendengar pengajaran Yesus, sehingga Maria mengerti Firman Allah dan melakukannya sedangkan murid-muridNya sama sekali tidak mengerti.  Itulah sebabnya ketika Maria  mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya, maka Yudas Iskariot tidak setuju dengan persembahan yang diberikan oleh Maria kepada Yesus.  Kemudian kita tengok sejenak Lazarus, apa yang dilakukannya, Lazarus menemani Yesus makan.  Berbicara tentang menemani seseorang makan bukanlah dilihat dari sekedar ada teman, tetapi itu dapat dilihat dari sisi penghormatan, pelayanan dan memperhatikan  kira-kira apa yang dibutuhkan  dan diinginkan oleh  orang yang kita layani.   Dalam hal ini pelayanan Lazarus adalah memperhatikan, dan memberi suasana tenang dan rileks bagi Yesus dan murid-murid dalam santap bersama.
Seperti apakah keluarga yang melayani Tuhan itu? Pertanyaan tadi sudah terjawab.  Keluarga yang melayani Tuhan adalah keluarga yang memberi hati, pikiran hanya kepada Yesus.   Maria, Marta dan Lazarus mengarahkan segenap hati dan pikiran mereka kepada Yesus.   Maria, Marta dan Lazarus tidak gusar ketika Yudas Iskariot mengkritik apa yang diperbuat oleh Maria, justru Yesus membela pelayanan yang dilakukan oleh Maria kepadanya.  Maria, Marta dan Lazarus sebagai satu team yang solid, ketiga bersaudara ini mencintai Yesus dan pelayananNya.  Ketiga bersaudara ini mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk melayani Yesus dan hal itu terbukti dari pemanfaatan karunia atau talenta yang ada pada mereka.
Maria, Marta dan Lazarus adalah keluarga yang melayani Tuhan dengan dasar cinta kasih, karena itu mereka tidak kehilangan upah. Upah yang pertama adalah Yohanes 11:5 dikatakan  Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Upah yang kedua adalah Yohanes 11:33-35 di sana dicatat bahwa ketika Yesus melihat Maria menangis karena Lazarus sudah meninggal maka Yesus pun menangis merasakan penderitaan Maria yang dikasihinya.   Artinya, Yesus sangat peduli terhadap orang yang melakukan pelayanan kasih kepadaNya. 
Upah yang ketiga adalah Yesus memberi kebahagiaan yang tiada tara, tiada terukur, dan tiada terbatas yaitu dengan menghidupkan kembali Lazarus adik mereka yang mereka kasihi.  Jadi, keluarga yang melayani Tuhan dengan cinta kasih akan menikmati kebahagiaan yang tiada tara, akan mendapatkan perhatian Tuhan dan akan dikasihi oleh Tuhan.  Sungguh mengharukan ketika kita membaca Yohanes 11:35 yang berkata ”maka menangislah Yesus”.  Kata menangis dalam terjemahan Yunani memiliki pengertian yaitu tersedu-sedu, terisak-isak.  Dari pengertian ini dapat disimpulkan betapa empatinya Yesus kepada Maria, Marta dan Lazarus.
Anda pun akan mendapatkan upah dari Tuhan, Tuhan akan mengasihi Anda, Tuhan akan memberikan kebahagiaan kepada Anda dan Tuhan akan perduli atau empati terhadap masalah Anda.  Oleh karena itu layanilah Tuhan, lakukanlah pekerjaan yang dihadiahkan kepada Anda, maka sikap Yesus yang ditumpahkan kepada Maria, Marta dan Lazarus akan Anda alami, karena Yesus mengasihi orang-orang yang mengasihiNya, jadilah Keluarga yang melayani Tuhan, mulailah melayani suami/isteri anak orang tua dan mertua, baru kemudian lebih meluas ke seluruh dunia.                                                                                                   



Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment