Friday, August 1, 2014

Pelangi Dibalik Awan


Anda pernah melihat pelangi? Tentu pada umumnya kita pernah melihat pelangi bukan? Pelangi itu indah dan menakjubkan sebagai salah satu ciptaan Allah di semesta ini.  Terjadinya   pelangi adalah dari sekumpulan cahaya hasil uraian cahaya putih matahari setelah cahaya melewati butiran-butiran halus uap air. Cahaya matahari diurai menjadi sinar merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu yang beda-beda panjang gelombangnya. Jadi pelangi yang indah itu terjadi karena  hadirnya awan tipis di balik awan tebal yang  memproduksi  butiran-butiran halus uap air itu yang kemudian membiaskan cahaya matahari sehingga menjadi busur-busur pelangi kecil.  Kalau kita terapkan dalam hidup kita awan hitam adalah kekelaman berupa masalah hidup, tantangan hidup, sakit penyakit dan berbagai penderitaan lainnya.  Ketika kita memandang awan hitam hidup kita, kadang membuat kita putus asa, tidak ada harapan.  Kalau boleh awan hitam itu segeralah sirna bila penting tidak usah hadir dalam hidupku.  Padahal pelangi ada di balik awan.  Berkat ada dibalik kekelaman, bahagia ada dibalik penderitaan itulah  juga pengalaman seorang perempuan Fenisia yang anaknya kerasukan Roh Jahat.

Untuk mendasari firman Tuhan ini, Alkitab dari Injil  Markus 7:24–30 menyatakan demikian:  

7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.

7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.

7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.

7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." 7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Dari pembacan Firman Tuhan di atas, ditemukan beberapa hal yang dapat dipakai untuk perenungan.  Kita melihat di sini dari sisi awan gelap yang menimpa perempuan Fenisia, sisi gelapnya yaitu putrinya dirasuk oleh roh jahat.  Mungkin putri perempuan Fenisia ini sudah lama dirasuk oleh roh jahat, dan mungkin juga bahwa usaha pengobatan putrinya ini sudah titik maksimal tetapi tidak kunjung sembuh.  Perlu untuk diketahui bahwa orang-orang Fenisia itu berasal dari bangsa Kanaan, kita tahu bahwa bangsa Kanaan adalah penyembah berhala. 

Saya pernah tinggal di suatu daerah yang masyarakatnya adalah penyembah berhala. Saya perhatikan hidup mereka, cara kerja mereka dan ritus-ritus keagamaan mereka selalu ditujukan kepada berhala.   Kalau sakit, mereka lebih suka datang ke dukun ketimbang dokter. Pernah suatu kali saya mengunjungi seorang bapak yang sedang sakit.  Kakinya membusuk, dan sudah bertahun-tahun berobat ke dukun dan juga ke dokter, tetapi tidak kunjung sembuh.  Saya berbincang-bincang dengan Bapak ini dan saya cerita tentang Yesus. Semula saya agak ragu cerita tentang Yesus,  karena bapak ini adalah orang penting di daerah tersebut sebagai kepala suku.  Tetapi perasaan ragu saya sirna karena bapak ini meresponi cerita saya.  Saya bimbing bapak ini untuk percaya Tuhan Yesus dan setelah itu kami berdoa bersama minta kesembuhan.  Apa yang terjadi, seminggu kemudian kaki yang busuk mengering dan disembuhkan oleh Tuhan. 


Yang ingin saya jelaskan lewat pengalaman perempuan Fenisia ini adalah hampir sama dengan pengalaman bapak yang saya ceritakan di atas.  Penyembah-penyembah berhala biasanya mencari pertolongan dari berhalanya, kalau berhalanya tidak mampu menolong maka akan mencari dewa atau dewi atau siapa saja yang dapat menolongnya, dan biasanya mereka akan mempercayai penuh setiap oknum yang mereka anggap layak untuk  dipercayai.   Demikianlah perempuan Fenisia ini, saya pikir dia sudah mendengar berita tentang Yesus, karena mujizat Yesus tersebar dengan sangat cepat ke penjuru dunia.  Makanya ketika Yesus hadir di Tirus, walaupun Ia merahasiakan kedatangannya, Alkitab berkata bahwa perempuan Fenisia inilah yang pertama kali datang kepadaNya untuk kesembuhan putrinya.  Mengapa telinga  perempuan Fenisia ini jeli, karena pikirannya terkonsentrasi pada kesembuhan putrinya.  Perempuan ini mendengar tentang Yesus, dia percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan putrinyaa.  Lalu Perempuan ini datang kepada Yesus dengan kepercayaan yang penuh, dengan kerendahan hati dan pengharapan yang bulat.  Itu dapat kita lihat, ketika perempuan Fenisia ini tersungkur di kaki Yesus, memohon supaya Yesus mengusir Roh Jahat dari tubuh putrinya.  Tetapi Yesus tidak segera menanggapi permohonan perempuan Fenisia ini, mengapa?  Yesus pingin tahu sejauh mana perempuan Fenisia ini berharap dan percaya kepadaNya.  Karena itu, Yesus menjawab  "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Perempuan Fenisia ini menjawab, "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.  Kalau kita baca sepintas saja, jawaban Yesus ini sepertinya kejam, pilih kasih.  Tapi sebenarnya tidak.  Allah yang berdaulat menjatuhkan pilihanNya secara khusus  kepada bangsa Israel, dengan tujuan ke tingkatan yang lebih luas.  Pemilihan secara khusus ini hanyalah cara Allah untuk menyelamatkan sebanyak mungkin manusia.  Konteks perkataan Yesus pada perempuan Fenisia ini adalah konteks pemilihan secara khusus umat Israel, dan perempuan Fenisia itu menyetujui perkataan Yesus, dengan keyakinan setelah anak-anak kerajaan diberikan makan maka anak-anak di luar kerajaan pun akan mendapatkan berkat yaitu remah-remah dari anak-anak kerajaan itu.  Iman perempuan Fenisia ini langsung diresponi Yesus, dan seketika itu juga setan keluar dari putrinya. Persoalannya mengenai putrinya yang mungkin bertahun-tahun langsung terjawab, dan pasti perempuan Fenisia dan putrinya menikmati kebahagiaan, keindahan, seperti pelangi yang muncul di ufuk Barat. 




Kalau kita renungkan pengalaman perempuan Fenisia ini, sesungguhnya awan hitam dalam hidupNya menyimpan berkat yaitu pelangi.  Artinya:  masalah anaknya yang kerasukan roh jahat membentuk perempuan Fenisia ini percaya kepada Yesus, berharap hanya kepadaNya.  Kita melihat dari dialog mereka, bahwa perempuan Fenisia ini sekalipun bukan  orang Israel dapat menikmati berkat-berkat Allah yaitu keselamatan dan pelepasan dari belenggu roh jahat.  Intinya adalah percaya kepada Yesus secara Tulus.  Jadi, ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari firman Tuhan ini yaitu, awan hitam tidaklah berarti buruk, karena adanya awan, maka ada pelangi.  Demikian juga adanya masalah maka ada kebahagiaan, karena masalah membentuk setiap orang menjadi kuat, berharap, dan percaya kepada Tuhan.  Karena itu, marilah kita sikapi secara positif awan hitam yang menggelantung di atas cakrawala hidup kita.  


Jadikan masalah itu sebagai  arena latihan untuk berharap, percaya dan mentaati firman Allah, maka Allah yang di Sorga tidak punya alasan untuk tidak memberkati kita, karena kita pun adalah anak-anak kerajaan.  Kiranya renungan ini menjadi berkat. Tuhan memberkati.
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment