Saturday, May 31, 2014

Peran Anak Dalam Menciptakan Suansana Mesra Dalam Keluarga.


Hadirnya pertengkaran antara suami dan istri tidak semata-mata disebabkan oleh keadaan ekonomi, tetapi bisa juga disebabkan oleh anak-anak.  Pertengkaran sering terjadi karena perilaku anak-anak sehari-hari.  Anak-anak yang tidak bertanggung-jawab terhadap pendidikannya sendiri, atau tugas sehari-hari yang sudah dipercayakan oleh orang tua kepada mereka.  Kemudian juga pertengkaran bisa  terjadi juga  karena anak-anak tidak taat kepada orang tua dengan cara berbohong.  Misalnya;  Anak datang kepada  ayah meminta sejumlah uang, kemudian ayah berkata bukankah ibumu sudah memberikannya? Sahut anak, saya jarang diberikan uang oleh ibu, sehingga SPP saya sudah telat tiga bulan.  Padahal uang yang diberikan oleh ibu dihabiskannya untuk berfoya-foya.  Nah, hal ini dapat memicu pertengkaran antara suami dan istri.  Suami yang tidak bijaksana bisa saja langsung mencak-mencak kepada istrinya dan istri yang tidak merasa salah bisa saja langsung emosional.  Pertengkaran terjadi bahkan bisa kepada perceraian karena ketidak-taatan anak diwujudkan dengan cara berbohong dlsb.  Hadirnya suasana mesra di dalam rumah tangga tidak semata-mata usaha ayah dan ibu, anak juga berperan penting di dalamnya. 

Surat Efesus 6:1–3 berbunyi demikian,  “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.”

Ketaatan di dalam Tuhan berbeda dengan ketaatan di luar Tuhan.  Ketaatan di dalam Tuhan, baik di luar atau pun di dalam itu transparan, tetapi ketaatan di luar Tuhan adalah suatu keterpaksaan yang tidak menyentuh batiniah.  Saudara-saudara Yusuf mentaati orang tuanya untuk menggembalakan ternak di padang, tetapi di saat yang sama mereka melakukan kejahatan di padang dengan menjual Yusuf.  Itu salah satu ketidak-taatan yang dicatat oleh Alkitab, tentunya ketidak-taatann lainnya masih banyak.  Ketaatan Yusuf luar dan dalam, dia taat kepada ayahnya di dalam kontrol ayahnya mau pun diluar area kontrol ayahnya.  Ketaatannya tidak terbatas di hadapan manusia tetapi di hadapan Allah yang dapat memperhatikan semua tingkah laku manusia. Alkitab mencatat,  untuk mentaati orang tua harus  di dalam Tuhan.  Ayat ini secara implisit berisikan penjelasan tentang ketaatan bukan hanya di hadapan manusia.  Yusuf telah membuktikan ketaatannya kepada orang tuanya dengan cara tidak membalas semua perbuatan jahat dari saudara-saudaranya.  Ketaatan Yusuf menghadirkan kemesraan untuk semua keluarganya, walaupun itu dapat dinikmati keluarganya setelah puluhan tahun dimana Yusuf membawa semua keluarganya ke Mesir karena di Israel terjadi kelaparan hebat.  Suasana mesra terjadi di dalam rumah tangga Yakub, karena ketaatan anaknya Yusuf.
Peran anda sebagai seorang anak yang diwujudkan dengan  ketaatan kepada orang tua di dalam Tuhan, dapat menciptakan suasana mesra di dalam keluarga.  Bagaimanakah keadaan dalam keluarga Anda saat ini? Jika Anda adalah seorang anak yang menjadi sumber pertengkaran bagi  kedua orang tua, berhentilah dengan sikap buruk itu. Karena  jika orang tua berpisah karena perlakuan Anda, maka Anda jugalah yang akan merasakan akibatnya. 
Oleh karena itu turutilah firman Tuhan  yang menganjurkan Anda untuk mentaati orang tuamu di dalam Tuhan.  Ketaatan Anda akan menghadirikan suasana mesra   di dalam keluarga, dan  Anda pun berbahagia.   Pilihannya berada pada Anda. 

Alkitab melanjutkan dengan kata  menghormati ayah dan ibu.  Artinya Anda tidak boleh pilih kasih hanya menghormati salah satunya.  Ada seorang anak yang sangat menghina ayahnya karena ayahnya suka mabuk.  Tetapi sikap anak ini tidak mengurangi perilaku buruk ayahnya, justru ayahnya semakin benci melihat sikap anaknya dan terjadilah pertengkaran di rumah antara anak dan ayah.  Tetapi ada juga seorang anak yang sangat menghormati ayahnya yang pemabuk, ayahnya menjadi simpati dan segan kepada anaknya ini.  Suatu ketika ayahnya bertengkar dengan ibunya, anaknya yang menghormati kedua orang tuanya ini menjadi penengah, akhirnya pertengkaran dapat dielakkan.  Alkitab mengajarkan kepada anak, supaya menghormati ayah dan ibunya sekali pun mereka mungkin tidak menjadi teladan baginya, tetapi lewat rasa hormat Anda kepada ayah dan ibu dapat menghadirkan suasana mesra di dalam keluarga Anda.   Biasanya ayah yang tidak menjadi teladan dalam rumah tangga, dimusuhi istri dan anak-anaknya, nah kalau demikian adanya ayah semakin brutal.  Tetapi jika anak-anak tetap mencintai dan menghormati ayahnya, besar kemungkinan ayahnya akan disadarkan oleh anak-anaknya. Ayahnya dapat merasa malu sendiri dengan perlakuannya yang buruk, menimbulkan dan mendorong kekuatan dalam dirinya untuk berubah dari sifat buruknya.  Sifat anak-anak yang menghormati ayah atau ibunya yang tidak menjadi teladan menjadi alat ditangan Tuhan untuk menyadarkan orang tuanya.


Jika Anda seorang anak-anak,  berilah hormat kepada orang tua Anda tampa memandang sikapnya.  Turutilah Firman Tuhan dengan menghormati ayah dan ibu di dalam Tuhan tanpa pilih kasih.  Sikap Anda yang  hormat serta santun akan memimpin orang tua Anda  kepada Tuhan.  Tuhan akan mengasihi Anda dan akan menolong orang tua Anda untuk berubah.  Tidak sedikit orang tua berubah karena perilaku anak-anaknya yang santun dan hormat.  Perubahan itu tentunya akan menciptakan suasana mesra di dalam keluarga Anda.   Anak yang taat kepada  orang tua dapat menciptakan suasana mesra di dalam rumah tangganya.
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment