Saturday, March 30, 2013

“MENGGUNAKAN KEKUATAN”


“MENGGUNAKAN KEKUATAN
             Sebuah refleksi untuk Pria.

Ada satu dongeng yang sangat menarik demikian ceritanya.  Seekor lelaki pada suatu hari menemukan sebuah telur burung rajawali dan dia meletakkan telur itu bersama dengana telur-telur ayam di sarang seekor induk ayam peliharaan yang sedang mengeram.  Telur itu menetas bersama telur ayam yang lain, dan anak burung  itu tumbuh bersama anak-anak ayam diasuh oleh induk ayam itu.  Selama hidupnya  burung rajawali itu bertingkah laku sama seperti ayam, dan mengganggap dirinya ayam peliharaan.  Dia mengais tanah untuk mencari cacing dan serangga. Dia berkotek dan berkokok. Dia akan mengepak-ngepakkan sayapnya dan terbang beberapa meter di udara.  Tahun berlalu dan burung rajawali itu menjadi tua.  Suatu hari dia melihat seekor burung yang sangat gagah terbang di angkasa yang tak berawan.  Burung itu melayang dengan anggun dan berwibawa dalam hembusan angin yang kuat, dia hanya membentangkan sayapnya dan jarang sekali menggerakkan sayapnya itu.  Rajawali tua itu terpesona memandang ke  atas.  Siapakah itu?  Tanyanya.  Itu adalah burung rajawali, raja dari segala burung, kata ayam yang ada didekatnya.  Dia penghuni langit , dan kita penghuni bumi, kita adalah ayam.  Demikianlah rajawali itu hidup terus dan mati sebagai seekor ayam, karena begitulah anggapannya tentang dirinya.

Saudara, burung rajawali adalah burung yang sangat kuat.  Tetapi apalah arti sebuah kekuatan kalau kekuatan itu tidak digunakan.  Mengapa kekuatan tidak digunakan? Karena tidak sadar bahwa ia adalah kuat.   Sebagaimana dongeng tadi, rajawali yang kuat harus hidup sebagai binatang yang lemah, karena  tidak menyadari dan tidak menggunakan kekuatannya.   Nah! berangkat dari dongeng ini, kita mengingat kaum  pria sebagai kaum yang kuat.  Namun tidak sedikit kaum pria hidup dan berjuang dalam kelemahan sama seperti burung rajawali tadi.  Mengapa demikian?  Karena ia tidak menyadari bahwa ia kuat, sehingga ia tidak menggunakan kekuatannya itu dalam menjawab setiap teka-teki kehidupan ini.  Pria kuat terbaring lemah diantara puing-puing kehancuran.  Kehancuran hidupnya, dan kehancuran keluarganya.  Ia yang kuat tidak bisa menjaga keluarganya, ia biarkan keluarganya dicabik-cabik oleh masalah hidup.  Saudara, sebagai pria anda harus menyadari dan menggunakan kekuatan yang ada di dalam diri anda.  Jika tidak anda gunakan maka anda tidak bisa membangun, keluarga maupun dunia anda.  Dunia ini beradab dalam genggaman anda. Baik buruknya masa depan dunia ini tergantung pada anda.  Ketika Adam tidak menggunakan kekuatannya, ia lemah pada  istrinya maka masa depan dunia ini rusak.  Sekarang bagi pria sudah terbuka jalan untuk memperbaiki dunia ini, karena sudah ada pria yang kuat yang memperbaiki dunia ini yaitu YESUS KRISTUS.

Saudara, sesungguhnya ada  dua kekuatan di dalam diri anda.  Kekuatan pertama dinamakan kekuatan “POSISI” , sedangkan kekuatan kedua dinamakan kekuatan “PERSONA.”  Kekuatan posisi itu adalah bentuknya  berupa pengaruh, kekuasaan, prestise dan otoritas yang kehadirannya nyata di dalam jabatan, riwayat pekerjaan, dan penghargaan yang di dapat karena keberhasilan.  Kekuatan persona itu adalah kemampuan untuk mengembangkan hubungan yang berbobot yang menyenangkan, kesediaannya untuk melakukan apa saja agar keluarga menjadi kokoh.  Aspek kekuatan persona adalah, kehangatan, kepekaan, dapat diandalkan, tekad, kasih sayang dan perhatian.
Saudar, kedua kekuatan ini dimiliki oleh pria.  Kekuatan ini merupakan anugerah dari Tuhan.  Namun perlu anda ketahui, kekuatan ini harus digunakan secara seimbang.  Jika hanya menggunakan salah satu kekuatan, seperti kekuatan posisi, maka anda belum boleh dikatakan sudah menggunakan kekuatan. Kegagalan banyak pria adalah tidak menggunakan kedua kekuatan itu secara seimbang.  Raja Saul, Raja Daud cenderung menggunakan kekuatan posisinya tapi tidak menggunakan kekuatan personanya.  Akhirnya apa yang terjadi.  Baik Saul maupun Daud sama-sama mengalami ketidak harmonisan dalam keluarganya.  Daud seorang yang kuat, tetapi tidak berdaya menghadapi keluarganya, mengapa demikian? Karena Daud tidak menggunakan kekuatan persona yang ada pada dirinya.  Jadi, idealnya pria dikatakan kuat, kalau ia menggunakan kekuatan posisi dalam dunia kerjanya dan kekuatan persona dalam relasinya.  Yesus dalam pelayanannya menyadari dan mengunakan kedua kekuatan secara seimbang dan tepat waktu.  Dalam kekuatan posisi, Yesus menyusuri desa dan kota dengan menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, meredakan tofan dan membangkitkan orang mati.  Tetapi disaat yang lain, Yesus juga menggunakan kekuatan personanya seperti, mendekati perempuan samaria di Sumur Yakub, mengasihi anak-anak kecil, mengasihi orang-orang berdosa yang di kucilkan oleh masyarakat, seperti orang kusta, pelacur dan pemungut cukai. Kekuatan posisi dan kekuatan persona tampak ketika  Yesus terbaring dikayu salib.  Bayangkan saudara, Yesus dengan kekuatanNya sebagai pria mampu menanggung beban dosa dunia ini.  Apapun dilakukan Yesus demi anak-anaknya yaitu anda dan saya.


Saudara, anda sebagai pria mungkin sekarang berada pada posisi merasa tidak berarti.   Anda belum terlambat.  Anda adalah seperti burung Rajawali yang memiliki kekuatan dan anda  bisa melayang-layang dengan kepak sayapmu karena kekuatan itu sudah dianugerahkan kepada anda.   Anda sebagai pria adalah harapan dari keluarga, maupun masyarakat.  Bagi anda sekarang sadarilah bahwa anda kuat, dan gunakanlah kekuatan posisi dan kekuatan persona itu secara seimbang. Jangan anda berputus asa, seperti rajawali tadi, dia mati seabagai ayam.  Sayangkan? Anda sebagaia pria dapat merubah dunia ini, jika anda mau, tergantung pada anda sendiri.  Anda adalah apa yang anda katakan.  Jika anda berkata bahwa anda ayam, maka jadilah seperti perkataan anda.  Tetapi jika anda berkata bahwa anda adalah rajawali maka anda pun akan seperti apa yang anda katakan.    Written by Pdt. Eslo Laudin Manik
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment