Friday, March 29, 2013

“PENYEMBAHAN”




Nats   :    YOHANES 4:16-24

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
4:19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Dari nats ini saya renungkan bahwa titik permasalahan, kekacauan hidup manusia ada pada “PENYEMBAHAN.” Perempuan samaria ini RUMAH TANGGANYA hancur, Yesus Tahu itu sehingga Yesus menyuguhkan pertanyaan: “Pergilah, panggillah suamimu.”  Yesus masuk pada titik utama masalah perempuan itu.  Rupanya perempuan ini sudah 5 kali gonta-ganti suami tetapi tetap hidupnya kacau. Kondisi perempuan ini rupanya ada kaitannya dengan system penyembahannya.  Terbukti dari pengungkapan perempuan itu bahwa   nenek moyangnnya menyembah di atas gunung Gerizim. Nenek moyang’ perempuan Samaria itu berdosa dengan menyembah Allah di gunung Gerizim. Dengan mengikuti tradisi yang salah itu, perempuan Samaria itu juga berdosa.  Jadi ‘nenek moyang’ tidak bisa dipakai sebagai perisai.

Yesus memperbaiki konsep perempuan samaria itu tentang PENYEMBAHAN.  Yesus mengatakan bukan di gunung, bukan pula di Yerusalem tetapi menyembah Allah di dalam ROH dan kebenaran.  Allah itu bukan di gunung, bukan pula di Yerusalem.  SEbab Allah itu adalah ROH.  Barang siapa menyembahNya harus menyembahNYA didalam ROH DAN KEBENARAN.  Tidak hanya menyembah ROH saja, tetapi MENYEMBAH DI DALAM ROH DAN KEBENARAN.  Setelah YEsus memperbaiki konsep perempuan samaria itu, perempuan itu mengerti maka dan mengenal YESUS.  Secara diam-diam dia pergi bersaksi dan mengajak orang datang kepada Yesus.

Saudara yang kekasih, perempuan samaria itu kini tidak lagi datang bersembunyi pada waktu sepi ke sumur Yakub, tapi DIA  datang dengan membawa banyak orang untuk menyembah Allah di dalam ROH DAN KEBENARAN.  Sekarang pertanyaaannya???  BAGAIMANA MENURUT ANDA KEHIDUPAN DAN MASA DEPAN PEREMPUAN SAMARIA ITU???? APAKAH MASIH SAMA SEPERTI KETIKA IA BERJUMPA DENGAN YESUS DI SUMUR YAKUB??? ATAU SUDAH MENJADI BAIK KARENA DIA DAPAT MEMIMPIN BUKAN HANYA DIRI SENDIRI LAGI TETAPI MEMIMPIN ORANG BANYAK KEPADA YESUS.

Saudara, ketika situasi dalam hidup anda kacau, berantakan, hancur, gelisah dan tidak bermakna;  Maka perhatikan PENYEMBAHAN anda.  Mungkin penyembahan anda bukan ke gunung, tetapi ke benda lainnya barangkali.  MARI KITA PERBAIKI PENYEMBAHAN KITA SUPAYA HIDUP KITA TIDAK PERNAH HAUS KARENA YESUS MENJADI MATA AIR KEHIDUPAN DI DALAM  HIDUP KITA. SELAMAT SIANG, GMU all.
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment