Wednesday, June 11, 2014

Mendidik Anak-Anak Lewat Ibadah Keluarga


Keluarga adalah satu tempat yang baik bagi anak-anak untuk menerima didikan.  Dalam  keluarga dapat berlangsung ibadah kecil yang berisi doa, pembacaan firman Tuhan dan sharing.  Lewat ibadah keluarga orang tua dapat memberikan wejangan singkat  kepada anak-anaknya tentang apa yang baik dan apa yang buruk.  Orang tua  juga dapat memakai sarana itu untuk mengevaluasi perilaku,  saling memaafkan dan saling mendorong dalam perbuatan kebajikan.  Lewat ibadah keluarga, Anda mempersilahkan Tuhan membentuk anak-anak sesuai dengan kehendakNya. 

Bacaan Firman Tuhan terambil dari Kitab Kisah Para Rasul 17:11 dan  1 Timotius 4:8;
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Firman Tuhan ini menjadi jaminan bagi keluarga Kristen untuk mendidik anak-anak lewat ibadah keluarga.  Ibadah yang diisi dengan penyelidikan Firman Tuhan membuat orang-orang Yahudi di Berea lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika.  Dari pernyataan Firman Tuhan ini, kita dapat aminkan bahwa ibadah akan mempengaruhi  sikap dan cara berpikir.  Pertanyaannya:  mengapa, ibadah dapat membuat seseorang lebih baik?  Jawabnya adalah di dalam ibadah kita dapat berjumpa dengan Tuhan yang Maha Kuasa dan yang berkuasa untuk mengubah perilaku hidup seseorang.  Dengan menyelidiki Firman Tuhan serta menerimanya dengan kerelaan hati maka Tuhan leluasa  membentuk karakter seseorang sesuai dengan kehendakNya.

Kaitan ayat Firman Tuhan ini dengan mendidik anak lewat ibadah keluarga adalah perubahan.  Kalau orang-orang Yahudi di Berea dapat berubah hatinya menjadi lebih baik ketimbang orang-orang Yahudi di Tesalonika, itu pun berlaku di dalam keluarga.  Kalau keluarga-keluarga Kristen melakukan ibadah keluarga secara murni, maka  di sana pun ada Roh Tuhan yang akan membimbing anak-anak, keluarga, ayah, ibu untuk hidup lebih baik lewat Firman Tuhan yang diselidiki di dalam ibadah keluarga.  Firman Tuhan yang diterima oleh orang Yahudi di Berealah yang mengubah hati mereka menjadi orang Yahudi yang baik hatinya.  Berarti Firman Tuhan adalah kuasa Allah untuk mengubah hati seseorang.

Nasehat memang penting bagi anak-anak, tetapi nasehat yang tidak dinafasi Firman Tuhan adalah sia-sia.  Mengapa?  Karena hanya Tuhanlah yang dapat  mengubah hidup seseorang  dari dalam diri manusia sesuai dengan kacamata Tuhan.  Jika orang tua sedang menasehati anak-anaknya yang berperilaku buruk,  biasanya  yang hadir bukanlah perubahan tetapi pertengkaran.  Orang tua yang tidak tinggal bersama dengan Tuhan Yesus, niscaya kalau mereka dapat mendidik anak-anaknya di dalam Tuhan.


Jika Anda membuat ibadah dalam keluarga, tentunya dalam keluarga Anda akan tercipta orang-orang yang baik hatinya sesuai dengan apa yang Akitab katakan.  Dalam ibadah keuarga lah Anda akan bertemu dengan semua anggota keluarga. Dalam ibadah keluargalah Anda dapat berkomunikasi dengan anggota keluarga, bercanda gurau, evaluasi diri dan saling melayani.  Dalam ibadah keluargalah kasih mesra saling bercium-ciuman karena cinta kasih dan kerinduan yang mendalam.  Dalam ibadah keluargalah kita dapat mengutarakan isi hati kita kepada Tuhan dan sesama anggota keluarga.  Dalam ibadah keluarga lah kita dapat belajar banyak tentang hidup, etika dan norma-norma dari anggota keluarga yang lainnya. Di dalam ibadah keluarga lah Tuhan lebih leluasa membimbing  Anda dan anak-anak Anda.  Dan Keluarga dapat sekaligus menjadi kelas katekisasi bagi anak-anak.

Ibadah keluarga dapat memberikan keleluasaan bertanya dan berpendapat.  Anak-anak akan lebih banyak menyerap berbagai informasi yang disampaikan lewat keluarga.  Satu hal yang penting dan tidak boleh terlupakan dalam mendidik anak lewat ibadah keluarga adalah teladan hidup.  Kita sebagai orang tua, harus berfungsi sebagai imam dalam rumah tangga.  Sebelum mereka melihat ke gereja, terlebih dahulu mereka melihat teladan rumah tangga.  Dalam hal ini adalah Ayah figure yang terutama yang akan pertama dilihat anak.  Teladan ini adalah merupakan kekuasaan dalam mendidik anak-anak.  Ibadah keluarga adalah sarana yang efektif dalam mendidik anak-anak.

Mendidik anak-anak lewat ibadah keluarga adalah sesuatu yang sangat tepat.  Anak-anak akan terdidik di dalam iman kepada Tuhan, iman itu akan membawa kepada satu Figur yang sempurna yaitu Yesus.  Anak-anak akan meanjadi sama seperti Yesus yang mengasihi, melayani dan mementingkan kepentingan orang lain.  Lewat ibadah keluarga ini, maka anak-anak, ayah dan ibu  juga terdidik di dalam iman mereka kepda Kristus. 



Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment