Monday, June 30, 2014

TKI Dan Perceraian


Yakuza adalah salah satu organisasi kriminal yang ada di Jepang.  Organisasi ini mirip Triad di Cina dan Mafia di Sisilia.  Kebiasaan Yakuza adalah membunuh, merampok dan memeras.  Dan syarat untuk menjadi anggota keluarga Yakuza adalah harus ahli berbuat kejahatan, pembunuh berdarah dingin dan cerdas dalam rupa-rupa kejahatan.  Hampir semua anggota Yakuza mempunyai latar belakang keluarga yang miskin. Sebab itu mereka mencari perlindungan kepada kumpulan Yakuza itu, menjadikan mereka satu keluarga yang besar dengan perasaan selamat untuk terus hidup dalam damai sejahtera.  Namun ada kesaksian seorang Yakuza demikian: ”Dua puluh tahun aku jadi Yakuza, aku jadi bandar narkoba, terlibat hampir semua kejahatan kecuali membunuh dan merampok, aku duduk di posisi yang tinggi dalam salah satu sindikat Yakuza terbesar di Jepang. Aku dibanjiri uang dan aku punya semuanya, kecuali damai sejahtera. Aku selalu merasa ketakutan.” 
Damai sejahtera Allah  tidak dapat ditemukan dalam dunia ini. Manusia boleh-boleh saja mencari harta sebanyak-banyaknya, mencari kekuasaan demi keamanan dan mencari kedudukan untuk kehormatan, tetapi damai sejahtera Allah tidak ada di sana.  Sesungguhnya damai sejahtera Allah itu hanya ada jika Allah memberikannya kepada manusia.  Upaya manusia untuk mencarinya adalah sia-sia, karena ia hanya menemukan imitasi damai sejahtera.  Untuk mengerti dan mengenal damai sejahtera Allah kita belajar dari firman Allah yang terambil dari Yohanes 20:19–23 demikian Firman Tuhan,....
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersuka cita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Kita mengetahui bahwa murid-murid sudah menjadi satu keluarga di bawah pimpinan Yesus Kristus.  Para murid dan orang Israel umumnya mengharapkan damai sejahtera yaitu lewat kemerdekaan mereka atas kekuasaan Romawi.  Para murid mengikut Yesus supaya mereka beroleh damai sejahtera, beroleh kemerdekaan, beroleh ketenteraman lewat perjuangan sang pemimpin mereka yaitu Yesus Kristus. Para murid  dalam mengharapkan damai sejahtera itu masih sebatas pemikiran manusiawi.  Para murid belum dapat menangkap damai sejahtera Ilahi, sehingga perjalanan iman para murid masih tertuju kepada Yesus yang adalah manusia.  Ketika Yesus terkapar di kayu salib dan secara manusia tidak dapat berbuat banyak untuk melepaskan dirinya hingga mati di kayu salib, membuat para murid kehilangan harapan, para murid putus asa, para murid ketakutan. Alkitab mencatat  bahwa pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid di suatu tempat dengan pintu-pintu terkunci karena mereka ketakutan terhadap orang-orang Yahudi.
Ketakutan para murid, keputus-asaan mereka teratasi bukan diukur karena sudah tiga tahun mengikut Yesus, namun ketakutan dan keputus-asaan mereka teratasi tatkala lewat anugerah kematian dan kebangkitanNya.  Alkitab mencatat bahwa Yesus hadir di tengah-tengah para murid sementara pintu-pintu terkunci rapat.  Kehadiran Yesus Kristus menganugerahkan kepada para murid yaitu damai sejahtera.  Saudara pendengar, damai sejahtera Yesus diberikan kepada murid-murid, kepada orang pilihanNya, kepada orang yang masuk dalam keluarga Allah.  Artinya kepada orang-orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat.
Apa yang menjadi pergumulan Anda, apakah Anda dalam pencarian damai sejahtera itu namun Anda hanya menemukan imitasi damai sejahtera?  Anda mencari uang, kedudukan, kekuasaan dan semuanya itu Anda dapat, tetapi pada kenyataannya Anda selalu merasa ketakutan seperti yang dialami oleh para murid, atau seperti yang dialami oleh pemimpin Yakuza yang saya ceritakan di atas. Anda takut  dengan masa depan anak-anak, Anda takut dengan masa depan usaha atau pekerjaan Anda, dan Anda pun takut akan ke mana nanti setelah kehidupan ini.   Damai sejahtera Allah itu akan hadir di tengah-tengah kehidupan Anda dan kehidupan keluarga Anda, tatkala Yesus sudah hadir di hidup  saudara, Yesus sudah menjadi Raja dalam hati dan dalam keluarga Anda.  Tatkala Yesus dalam kuasa kebangkitanNya hadir di tengah-tengah para murid, dan Yesus mengingatkan kembali FirmanNya yang sudah pernah Ia ajarkan kepada para murid, maka setelah para murid menyadarinya dan mengingatnya kembali maka Alkitab berkata “bersuka citalah mereka.”  Jadi, sukacita para murid adalah sukacita berdasarkan anugerah damai sejahtera yang bersifat kekal.  Sukacita para murid adalah sukacita berdasarkan Firman Allah yang sudah diterima oleh para murid.  Dan damai sejahtera Allah yang bersumber dari Yesus menembus segala ruang dan waktu.
Di mana pun anda berada, dan dalam situasi apa pun damai sejahtera Allah menembus segala ruang dan waktu. Kehadiran Yesus Kristus di tengah-tengah keluarga Anda merupakan jaminan damai sejahtera dalam rumah tangga Anda.  Untuk itu, sebagai keluarga yang nota bene damai sejahtera itu sudah dianugerahkan oleh Tuhan kepada kita, perlu kita pelihara supaya damai sejahtera itu selalu mewarnai kehidupan rumah tangga kita.  Bagaimana kita memelihara damai sejahtera Allah itu?  Kita dapat memelihara damai sejahtera itu di tengah-tengah keluarga kita dengan menaati perintah-perintahNya.  Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 48:18,19  demikian, .... “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku." Jadi, keluarga Anda akan selalu menikmati damai sejahtera, hidup selalu harmonis antara suami dan istri orang tua dan anak dan anak menantu dengan mertua.  Masing-masing senang hidup berdampingan, masing-masing rindu untuk saling berkomunikasi, masing-masing saling memberi diri untuk melayani dan untuk memberi hormat, karena apa? Karena Firman Tuhan yang ada di dalam hati menuntun untuk melakukan apa yang Allah perintahkan itu dengan penuh kasih.  Damai sejahtera Allah tidak akan pernah beranjak dari tengah-tengah keluarga Anda karena Anda menaati FirmanNya.  
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment