Monday, June 30, 2014

Tatkala Kedua Orang Tua Menjadi TKI


Sebuah berita menceritakan bahwa ada dua ekor anak harimau yang ditolak induknya karena lahir albino berhasil menemukan ibu baru yaitu seekor anjing. Kedua anak harimau ini hidup rukun dengan saudara barunya anjing dan menyusu dari induk barunya.  Seekor anjing di Brasil mengasuh dua anak harimau bengali. Ini bukan kisah fiksi. Dokter hewan di Rio de Janeiro, tak lama berselang mengatakan bahwa ini adalah kasus kesekian anjing betina mengasuh hewan lain. Saat ini, anjing dan dua anak harimau itu hidup rukun dan tidak terpisahkan. Dua anak harimau itu menyusu bersama anjing yang baru dilahirkan induk anjing.  Binatang pun membutuhkan kerukunan supaya mereka dapat hidup dan bertumbuh.
Dalam keluarga  kerukunan adalah hal yang tertinggi supaya   setiap anggota rumah tangga dapat saling sapa, saling menyayangi dan saling menolong. Kerukunan rumah tangga dapat memberi inspirasi terhadap kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan yang bermanfaat bagi kehidupan rumah tangga. Namun, mengapa sebuah kerukunan rumah tangga sangat langka. Yang banyak terjadi kita lihat kejadian  dalam rumah tangga adalah perselisihan, kecemburuan dan fitnah bahkan perceraian. Dalam Perjanjian Lama banyak kita temukan contoh-contoh dari  keluarga-keluarga yang tidak hidup rukun, seperti Kain dan Habel
Landasan Firman Tuhan diambil dari Mazmur 133:1-3 demikian Firman Tuhan: Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.  Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Mazmur ini ditulis oleh Daud.  Daud adalah Raja Israel yang bijaksana dan sangat berhasil dalam kepemimpinannya.  Daud adalah Raja yang hidup berdasarkan pimpinan Tuhan.  Daud adalah seorang Raja berlatar belakang seorang gembala.  Daud memiliki sejuta pengalaman  dalam hidupnya hingga Ia menjadi pemimpin tertinggi di Israel.  Dari pengalaman hidupnya, ia membawa bangsa Israel ke puncak kejayaan melewati banyak konflik, melewati banyak pertentangan, melewati banyak peperangan, pertempuran dan pemberontakan. Masa-masa menghadapi segala pemberontakan, pertempuran  dan peperangan tidaklah memungkinkan Daud dapat hidup tenang dan damai.  Yang ada adalah tangisan, kesedihan, dan kemarahan.  Saya berpikir mazmur ini ditulis berangkat dari pengalaman Daud yang penuh dengan ketidak-nyamanan dalam perjalanan hidupnya.
Daud memulai di ayat pertama dengan berkata, sungguh alangkah baiknya dan indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun. Apa artinya perkataan ini? Baiklah mari kita kupas kata “diam bersama.”  Diam bersama adalah orang yang tinggal bersama-sama dalam satu tempat, komunitas atau pun negara. Biasanya orang yang diam bersama rawan konflik karena kedekatan  Sebagai contoh kecil  adalah suami istri.  Suami yang diam bersama dengan istri memungkinkan terjadinya penampakan ke permukaan secara jelas dan nyata perbedaan-perbedaan dan kelemahan-kelemahan. Ini merupakan celah untuk terjadinya perpecahan antar suami istri, jika masing-masing tidak melihat keberbedaan itu sebagai suatu kekayaan yang saling mengisi. Perpecahan yang terjadi akan menguras habis waktu dan  energi untuk mengatasinya. 
Berarti selama mengatasi permasalahan perpecahan itu, tentunya kita tidak menikmati kebaikan dan keindahan.  Bukankah kita sering menyaksikan berita-berita miring para artis yang bercerai?  Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mereka terjerat dalam masalah itu dan sekaligus menghancurkan rumah tangga dan kariernya. Berdasarkan efek dari perpecahan apakah itu keluarga, gereja, organisasi, masyarakat firman Tuhan menasihati kita supaya diam bersama dengan rukun. Rukun berarti baik dan damai tidak bertengkar dan bersatu hati. 
Saya pernah menyaksikan suami istri, dalam satu bulan terjadi 2 kali pertengkaran.   Jika terjadi pertengkaran, si suami menghancurkan perabot dalam rumahnya, sedangkan si istri minggat dari rumah tentunya menghabiskan uang dan menghambat aktivitasnya bekerja.  Saya perhatikan hidup mereka tidak mengalami kemajuan baik secara ekonomi maupun spiritual. Hari-hari mereka lalui dengan kegersangan dan keputus-asaan. 
Hidup rukun sesungguhnya membawa berkat baik itu bagi masyarakat, gereja dan keluarga.  Raja Daud  dalam Mazmur ini  berkata, Tuhan akan memerintahkan berkat kepada saudara-saudara yang hidup rukun.  Ia menggambarkan berkat itu mengalir seperti minyak yang  baik di atas kepala meleleh ke janggut, seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.  Artinya setiap orang yang hidup dengan rukun berkat-berkat otomatis mengalir, tidak ada yang dapat menghalangi seperti minyak yang meleleh ke janggut dengan lancar.
Berkat-berkat akan mengalir dalam rumah tangga kita, jika kita sebagai suami istri, orang tua dan anak, anak menantu dengan mertua diam bersama dengan hidup rukun.  Allah akan memberkati pekerjaan suami, Allah akan memberkati sawah ladang kita, Allah akan memberkati toko, perusahaan dan segala pekerjaan yang kita lakukan.   Tebarkanlah kasih di dalam rumah Anda, berikan kasih kepada anak-anak, kepada istri, suami dan juga kepada tetangga.  Jadilah ekspresi hidup dari kebaikan-kebaikan Tuhan, kebaikan hati di wajah Anda, kebaikan hati dalam senyuman Anda.  Maka Rumah Tangga Yang Hidup Rukun adalah merupakan pengalaman manis tiap-tiap detik hidup Anda, dan segala berkat akan mengalir, melimpah meluap dan keluarga Anda menjadi berkat bagi dunia ini.






Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment